Setelah sukses menyelenggarakan festival lomba film pendek di tahun lalu, Indodax, startup kriptokurensi Indonesia kembali menggelar acara tahunannya yang bertajuk Indodax Short Film Festival (ISFF). Acara ini merupakan kali keempat, setelah pertama kali diselenggarakan pada 2019 lalu.
“Selaku penyelenggara acara Indodax Short Film Festival 2022, kami konsisten membuat wadah untuk mendukung komunitas yang berkecimpung di bidang perfilman, khususnya film pendek agar bisa memberikan ide dan karyanya. Kami sangat antusias untuk kembali mengajak para komunitas film pendek agar bisa memeriahkan ajang Indodax Short Film Festival 2022,” kata Oscar Darmawan, CEO Indodax.
Indodax juga telah menunjuk satu perwakilan beserta tiga pelaku industri di perfilman tanah air untuk menjadi juri ISFF 2022. Ketiga pelaku industri tersebut adalah Ernest Prakasa, Mira Lesmana, dan Anjas Maradita.
“Saya selalu merentangkan tangan dengan luas menyambut hadirnya regenerasi ide, pemikiran, dan semangat-semangat baru di perfilman Indonesia. Harapan saya untuk para film maker yang mengikuti Indodax Short Film Festival 2022 ini ada ide-ide baru yang bisa muncul, karena film pendek adalah medium yang sangat fleksibel,” ujar Ernest.
Senada dengan Ernest Prakasa, produser dari film Ada Apa Dengan Cinta? , Mira Lesmana juga merasa senang.
“Untuk para kreator film, ketika kita membuat film pendek penting sekali bahwa kita bisa mempersiapkan cerita yang sesuai dengan kapasitas kita sendiri, kemampuan dan resources yang kita miliki. Buatlah cerita-cerita yang menarik dan baru apalagi kalau bisa sesuatu yang tidak bisa diduga atau unpredictable. Kemudian menurut saya juga yang paling penting adalah selalu mempersiapkan dengan matang sebelum kita masuk ke masa produksi,” jelas Mira.
Tidak hanya itu, Mira menyarankan para kreator film pendek agar bisa memastikan bahwa apa yang dibutuhkan itu tersedia, seperti berlatih dengan aktor (reading), lokasi yang akan di pakai serta suara. Hal tersebut menjadi kunci dari lancarnya sebuah produksi Film. Mira pun mengungkapkan bahwa terkadang perekaman suara menjadi salah satu hal yang terabaikan karena bisa mengandalkan proses editing.
Padahal, merekam suara di lapangan itu menjadikan film menarik dan penting agar bisa merasakan ambience film tersebut. Mira pun menambahkan agar para kreator film jangan terlalu banyak menggunakan musik apalagi menggunakan musik nonstop untuk mengisi filmnya.
“Film yang bisa membuat penonton tertarik tentunya sesuatu yang baru, tidak bisa ditebak dan bagaimana penonton bisa relate kepada ceritanya atau ekspresi dari film tersebut. Kadang kita lupa bahwa film ini perlu ditonton oleh banyak orang. Mungkin kalau yang diceritakan itu hanya untuk diri kita sendiri, tidak relatable untuk yang lain, itu mungkin tidak menjadi sesuatu yang menarik,” ucap Mira.
Pendaftaran ISFF 2022 sudah dibuka hingga 8 September 2022 mendatang melalui link https://www.isff.indodax.com/submission. Pengumuman pemenang akan diadakan di malam penganugerahan yang akan diselenggarakan dan disiarkan pada tanggal 17 November 2022.