Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar konten yang dibuat menarik, relevan dan sesuai dengan selera dan pola kebiasaan calon pembeli Anda.
Pelaku usaha perlu membuat profil persona calon pembeli yang spesifik agar dapat melakukan identifikasi minat dan pola kebiasaan dengan tepat guna menyusun strategi konten yang tepat sasaran.
Profil target audience yang dituju juga dapat mempengaruhi pemilihan media sosial yang hendak dipakai.
TikTok memiliki audience dari kelompok usia yang lebih muda. Hampir setengah dari seluruh pengguna TikTok berusia di bawah 30 tahun dan 25% berusia di bawah 20 tahun.
Apabila segmentasi pasar yang dituju adalah kelompok usia muda, maka TikTok dapat menjadi pilihan yang lebih tepat.
IG Reels memiliki segmentasi audience yang lebih beragam dengan kebanyakan pengguna berusia 25 hingga 44 tahun.
Apabila Anda mengejar segmen audience yang lebih dewasa dengan daya beli yang lebih tinggi, maka IG reels dapat menjadi pilihan yang tepat.
2. Buat konten yang humanis dan relevan dengan target audience Anda
Konten yang impresif tidak melulu harus dengan menampilkan kecanggihan, kegemerlapan ataupun sesuatu yang ‘wah’.
Bila diamati, konten-konten viral sering kali menampilkan sisi humanis dan relevan dengan kehidupan dan problematika sehari-hari dari target audience-nya.
Tentunya untuk mendukung alur cerita yang sudah menarik ini, memastikan kualitas video dan suara/musik yang bagus juga penting agar konten yang kita buat semakin menggugah antusiasme dan emosi para audience yang menonton.
3. Sampaikan pesan dengan jelas dan sederhana dalam waktu singkat