Find Us On Social Media :

WhatsApp dan PJI Berikan Pelatihan JagoWAN Digital UKM di Papua

By Liana Threestayanti, Minggu, 31 Juli 2022 | 21:37 WIB

Bersama PJI, WhatsApp menggelar program sharing session untuk 52 pemuda pemilik UKM di Papua dan sekitarnya.

Menggandeng Prestasi Junior Indonesia (PJI), WhatsApp menggelar program sharing session di Jayapura untuk 52 pemuda pemilik usaha kecil menengah (UKM) di Papua dan sekitarnya.

Program bernama JagoWAn Digital UKM ini bertujuan melatih dan memperkenalkan para wirausahawan lokal terhadap ekonomi digital. Sesi ini sekaligus mengawali ‘’Jualan di WhatsApp’’, sebuah kampanye nasional WhatsApp bersama dengan sejumlah mitra untuk mendukung ekonomi digital di Indonesia.

“Ekonomi digital memungkinkan banyak orang untuk memulai usaha mereka sendiri, menjual produk atau layanan ke semakin banyak pelanggan, serta meningkatkan bisnis mereka,” ujar Iqbal Shofwan, PJ Direktur Perdagangan Melalui Sistem dan Layanan Elektronik, Kementerian Perdagangan. 

Dimulai pada bulan Juni 2022 sampai bulan Agustus mendatang, program ini menargetkan peserta sebanyak 300 pemuda dari 3 kota, yaitu Jayapura, Pangandaran, dan Blitar untuk dilatih di bidang kewirausahaan dan pemasaran digital dalam sistem train-the-trainer. Kemudian, anak-anak muda ini akan membuat program masing-masing untuk melatih wirausahawan lainnya di daerah mereka. Pada akhir tahun nanti, diharapkan lebih dari 2,000 wirausahawan di tiga kota tersebut bisa menerima manfaat dari program ini.

“Tidak ada waktu yang lebih tepat bagi UKM di Indonesia untuk membekali diri dalam pengetahuan digital dan menjadi bagian dari ekonomi digital. Karena itulah kami mendukung program JagoWAn Digital UKM oleh PJI dan WhatsApp, yang mengemban misi untuk membekali UKM dengan kemampuan digital melalui pemuda setempat,” Iqbal menambahkan.

Program ini menghadirkan Reza Nurhilman, pendiri Maicih yang berasal dari Bandung. “Saya percaya UKM mempunyai kekuatan untuk bertumbuh lebih dari sekedar bisnis menengah,”ujar Reza dalam sesinya. 

Menurutnya, kunci untuk berkembang adalah inovasi, kerja keras, dan kolaborasi dengan komunitas. “Inilah mengapa saya merasa sangat bersemangat berada di Jayapura dan bertemu dengan anak-anak muda yang bermotivasi tinggi untuk membantu memberdayakan UKM di komunitas mereka menjadi bagian dari ekonomi digital,” imbuh Reza.

Bersama Reza, hadir pula Charles Toto, seorang koki lokal dan pegiat makanan lokal khas Papua yang menginspirasi UKM dan berbagi saran untuk mengembangkan usaha mereka ke luar wilayah.

Sebanyak 52 partisipan terpilih dari ratusan UKM di tanah Papua.. Beberapa dari mereka sudah menjalankan bisnis yang memperjuangkan seni dan produk lokal, seperti Reymay.art, Tungku Cokelat, dan Highland Roastery

Reymay.art menjual aksesoris yang dibuat dengan tangan menggunakan teknik seni Khombow dari Pulau Asei di Papua. Tungku Cokelat membuat cokelat dari biji Taja yang asli dari Indonesia Timur. Highland Roastery mengambil biji kopi dari petani di Wamena, yang kemudian dipanggang, dikemas, dan dijual ke seluruh Indonesia, UKM ini juga melatih para petani kopi dalam teknik memanggang, mengemas, dan memasarkan produk.

“Kami berterima kasih kepada para anak muda yang berpartisipasi pada program ini. Kami mengapresiasi semangat mereka dalam berbagi ilmu mengenai digitalisasi UKM dan semangatnya untuk berpartisipasi dalam pembangunan  ekonomi lokal. Kami percaya mereka akan membawa perubahan nyata bagi hidup orang sekitar ,” ucap Robert Gardine, PJ Direktur Eksekutif & Co- Founder PJI.

Sementara, Esther Samboh, Public Policy Manager untuk Indonesia menyampaikan harapannya untuk program ini ke depannya. “Kami merasa terpacu dengan apa yang dilakukan oleh para pemuda di Jayapura. Setelah mereka menyelesaikan pelatihan mereka, mereka akan melatih orang lain yang ada di daerah tersebut, menciptakan efek berkali-kali lipat . Kami sangat bangga dapat mendukung sebuah program yang memberdayakan masyarakat lokal, dan  bertumbuh di tahun-tahun tahun yang akan datang,” pungkas Esther.