Find Us On Social Media :

Nih! Tiga Penyebab Pendapatan Meta Anjlok Pertama dalam Sejarah

By Rizal, Minggu, 31 Juli 2022 | 17:00 WIB

Mark Zuckerberg, CEO Facebook

Kabar buruk mendatangi Meta Platform Inc yang menaungi Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Meta melaporkan pendapatannya turun untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Dalam laporan keuangan kuartal-II 2022, total pedapatan Meta senilai 28,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp430,4 triliun, turun 1 persen dari periode yang sama tahun lalu yang senilai 29 miliar dolar AS (sekitar Rp 433,4 triliun).

Pendapatan yang anjlok itu juga berimbas pada keuntungan atau laba Meta yang anjlok 36 persen sekitar 6,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 100 triliun).

CEO Meta Platforms Mark Zuckerberg mengungkapkan tiga penyebab pendapatannya anjlok. Pertama adalah fitur Reels yang belum bisa menghasilkan pendapatan iklan.

"Monetisasi di Reels tidak sebagus monetisasi di Instagram Stories atau Feed. Namun, bila Reels tumbuh dan bisa dimonetisasi, maka pendapatan kami juga bisa tumbuh," ujar Zuckerberg.

Kedua, Apple ikut mempersulit para pengembang aplikasi seperti Meta untuk melacak kebiasaan dan riwayat penelusuran pengguna di internet.

Sebagaimana rahasia umum, Meta menampilkan iklan berdasarkan kebiasaan penggunanya. Jika tidak bisa dilacak, maka iklan yang ditampilkan tidak sesuai dengan target pasar yang diinginkan.

"Kebijakan Apple sangat berpengaruh pada bisnis iklan kami karena menghambat kinerja AI untuk menampilkan iklan yang tepat kepada pengguna," ujarnya. Zuckerberg.

Ketiga, krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat (AS) saat ini juga membuat pendapatan Meta turun karena banyak perusahaan yang malas memasang iklan di Meta dan lebih memilih untuk efisiensi.

"Banyak perusahaan menyesuaikan pengeluaran dan kas mereka untuk menekan biaya operasional," ucapnya.

Untungnya, jumlah pengguna aktif harian alias daily active users (DAUs) Facebook meningkat 3 persen ke angka 1,97 miliar pengguna pada kuartal-II 2022