Find Us On Social Media :

Mekari: Solusi Digital 'Kunci' Resiliensi UMKM Hadapi Gejolak Ekonomi 

By Indah PM, Senin, 15 Agustus 2022 | 10:15 WIB

Anthony Kosasih, COO Mekari.

Tak dimungkiri, teknologi digital akan terus menjadi kunci pertumbuhan UMKM di tengah  pemulihan Indonesia yang kini dibayangi oleh gejolak-gejolak ekonomi yang baru.

Terkait latar belakang tersebut, perusahaan Software-as-a-Service (SaaS) Mekari melakukan riset SMB Pulse Index untuk memperlihatkan bahwa  transformasi digital menguatkan resiliensi UMKM dalam menghadapi gejolak pasar. Riset ini pun mengerucut pada tiga tren terkait adopsi solusi digital yang bisa dijadikan pedoman bagi industri ketika menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan pasar.

“Tren pertama adalah UMKM yang sigap beradaptasi  dengan solusi digital akan lebih lincah menangkap peluang pasar dan lebih cepat kembali ke titik  pertumbuhan positif. Kedua, UMKM dengan tingkat digitalisasi yang tinggi akan mengalami pertumbuhan  bisnis yang lebih tajam. Terakhir, UMKM kini menggunakan solusi Software-as-a-Service sebagai  platform untuk mengintegrasikan solusi-solusi lainnya dan membentuk ekosistem digital yang akan  memuluskan operasional bisnis,” kata COO Mekari, Anthony Kosasih. 

Untuk tren pertama, riset SMB Pulse Index mencatat bahwa 73% dari UMKM pengguna solusi digital  yang disurvei merekam pertumbuhan positif selama 2021, tahun di mana pandemi memuncak. Khusus untuk UMKM di segmen Business-to-Consumer (B2C), pergeseran konsumen ke belanja omnichannel,  atau online shopping, telah membantu UMKM yang terdigitalisasi untuk kembali ke titik pertumbuhan  positif. 

Perihal tren kedua, riset SMB Pulse Index memperlihatkan bahwa UMKM yang menggunakan berbagai solusi digital yang saling terhubung untuk membentuk suatu ekosistem digital mencatat bertumbuh 1,5  kali lebih tinggi dibandingkan dengan UMKM yang sebatas menggunakan satu solusi saja.

Lebih dalam  lagi, UMKM yang menggunakan bermacam-macam solusi digital, atau multi-tech adopter, di segmen B2B  merekam pertumbuhan positif 1,54 kali lebih dibandingkan dengan mereka yang menggunakan satu macam solusi digital, atau single-tech adopter, di segmen serupa. UMKM multi-tech adopter di segmen  B2C juga merekam pertumbuhan positif 1,51 kali lebih dibandingkan dengan single-tech adopter di  segmen sama. 

“Penggunaan solusi digital yang tinggi tidak terlepas dari talenta digital. Bisnis mikro, kecil, dan  menengah yang menyediakan akses ke solusi digital bagi lebih dari 5 karyawannya mencatat  pertumbuhan positif antara 1,31 kali hingga 1,39 kali lebih dibandingkan dengan bisnis di segmen serupa  yang memberikan akses ke solusi digital bagi sama dengan atau kurang dari 5 karyawannya,” tambah  Anthony. 

Untuk tren ketiga, UMKM kini memanfaatkan solusi digital berbasis awan yang agile dan scalable sebagai  platform di mana solusi-solusi lainnya dapat berjalan. Sebagai contoh, solusi SaaS untuk akuntansi sering  dihubungkan dengan solusi digital untuk omnichannel commerce, pengelolaan pajak, teknologi financial  seperti pembayaran, dan e-commerce agar menciptakan suatu ekosistem digital yang terpadu untuk memperlancar operasional bisnis dari ujung ke ujung. 

Anthony menambahkan bahwa ke depannya, UMKM perlu memberi pelatihan teknologi bagi karyawan  dan mitra usaha, semakin mengintegrasikan teknologi dengan bantuan SaaS, dan mengadopsi teknologi  finansial, atau fintech, untuk memperkuat bisnis. 

“Resiliensi bisnis kian kritis, mengingat bahwa ekonomi dan pasar akan terus berubah. UMKM yang resilien  tidak saja baik bagi kelanjutan bisnis itu sendiri, namun juga laju penguatan ekonomi Indonesia yang  bertumpu pada industri tersebut,” tutup Anthony. 

Baca Juga: Modalku Salurkan Pinjaman Rp36 T ke UMKM di Lima Negara Asia Tenggara