Kabupaten Magetan memang "kebangetan". Tidak hanya indah, kabupaten yang terkenal sebagai pintu masuk pendakian ke Gunung Lawu ini juga memiliki segambreng inovasi yang patut diacungi jempol.
Salah satu yang patut dicontoh adalah Mall Pelayanan Publik (MPP). Di daerah lain, pusat pelayanan masyarakat untuk mengurus berbagai hal biasanya di satu gedung sendiri. Namun di Magetan, MPP bergabung dengan pusat perbelanjaan Pasar Baru Magetan.
Penempatan MPP di lantai 2 Pasar Baru Magetan ini memang bukan tanpa alasan. Selain memudahkan masyarakat, lokasi MPP ini bertujuan untuk menghidupkan perekonomian pedagang di Pasar Baru.
“Semenjak ada MPP, Pasar baru jadi ramai pengunjung. Parkir saja susah,” kata Weri Kurniawan, Kabid Pelayanan di Dinas Penanaman Modal Kabupaten Magetan, Rabu (13/07/2022). Setidaknya, ada 29 instansi dengan 277 jenis layanan yang disediakan di MPP. Tidak heran kalau setiap hari, ada sekitar 600 orang yang menyambangi MPP.
Hadirnya MPP di Pasar Baru Magetan juga membuat tampilan pusat perbelanjaan ini lebih molek. Konsep yang futuristik dan modern membuat bangunan Pasar Baru tidak lagi membutuhkan pagar pelindung bangunan dengan jalan raya.
Meningkatkan Pelayanan Masyarakat
Konsep unik MPP ini adalah salah satu terobosan Kabupaten Magetan untuk penerapan pembangunan smart city. Apalagi, Kabupaten yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 670 ribu ini tergabung dalam Gerakan Menuju Smart City 2022. Melalui gerakan ini, Kabupaten Magetan mendapat bimbingan dari tim ahli dalam menyusun rencana pembangunan berbasis smart city. Konsep MPP yang unik ini pun menjadi modal berharga dalam mengembangkan pembangunan yang berorientasi pada kenyamanan warga.
Mal Pelayanan Publik Kabupaten Magetan membuat aktivitas di Pasar Baru Magetan semakin ramai
Selain di MPP, inovasi lain Pemerintah Kabupaten Magetan adalah di bidang data kependudukan. Melalui kerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sayidiman Magetan, proses pembuatan akta lahir bagi bayi kini semakin mudah.
Saat Ibu Hamil hendak rawat inap untuk melahirkan, petugas rumah sakit akan menawarkan layanan tersebut. Jika pasien bersedia, maka ada dokumen data diri yang harus mereka siapkan.“Jika mereka melengkapi [data], ketika anak tersebut lahir dan mereka pulang dari sini, mereka akan langsung membawa pulang juga Kartu Identitas Anak, Kartu Keluarga yang sudah diperbaiki, dan Akta Kelahiran,” terang Kasi Perawatan dan Pelayanan RSUD dr. Sayidiman, Marjono.
Sejak diluncurkan, layanan ini telah membantu lebih dari 200 keluarga. Semangat layanan ini cuma satu: memudahkan masyarakat agar tidak kerja dua kali. “Terutama karena banyak dari penduduk yang petani, jadi mereka kadang tidak ada waktu mengurus hal seperti ini. Makanya kami inisiatif membuat ini,” tukas Marjono.
Semoga saja, keikutsertaan Kabupaten Magetan di Gerakan Menuju Smart City 2022 akan melahirkan lebih banyak inovasi yang memudahkan hidup warga.