Krisis ekonomi seperti inflasi turun menaikan harga-harga perangkat elektronik termasuk konsol game. Untungnya, Nintendo tidak ingin menaikan harga konsol gamenya seperti Switch.
Presiden Nintendo, Shuntaro Furukawa memastikan Nintendo belum ada niat untuk menaikkan harga konsol switch walaupun dunia sedang dihantam inflasi.
"Saat ini ini kami tidak memiliki rencana untuk menaikan harga perangkat keras kami walaupun ada inflasi atau kenaikan biaya di setiap negara," kata Nintendo seperti dikutipn dari The Verge.
"Harga akhir kepada konsumen ditentukan oleh penjual," katanya.
Langkah Nintendo itu berbeda dengan Sony yang menaikan harga PlayStation 5 di berbagai negara untuk menghadapi inflasi berbeda.
Sony menaikkan harga konsol PlayStation 5 di beberapa negara, antara lain Eropa, Inggris Raya, China, Jepang, Australia, Meksiko, dan Kanada.
Harga perangkat headset VR dari Meta, Quest 2, naik 100 dolar Amerika Serikat baru-baru ini.
Makin Mahal
PlayStation 5
Sony Group Corp menaikan harga konsol game PlayStation 5 di sejumlah kawasan, termasuk Eropa, Jepang dan Inggris, menyusul inflasi ekonomi di berbagai negara termasuk kenaikan suku bunga.
Lebih lanjut, kondisi nilai mata uang global yang kian mengkhawatirkan juga menjadi salah satu faktor yang memaksa Sony untuk menaikkan harga konsol PS5. Sony mengatakan akan menaikkan harga versi konsol yang dilengkapi disk drive untuk pasar Eropa menjadi EUR 549,99 (sekitar Rp 8,1 juta) dari EUR 499,99 (Rp 7,3 juta).
Sony memastikan tidak akan menaikan harga PlayStation 5 di Amerika Serikat karena pasar tersebut sangat besar dan memperhitungkan Langkah kompetitor yang tidak menaikan harga produknya. Di AS, Sony bersaing dengan Xbox milik Microsoft Corp (MSFT.O), yang secara agresif memperluas layanan berlangganan game-nya.
"Kami melihat tingkat inflasi global yang tinggi, serta tren mata uang yang merugikan, berdampak pada konsumen dan menciptakan tekanan pada banyak industri," tulis Kepala Eksekutif Sony Interactive Entertainment Jim Ryan dalam sebuah posting blog seperti dikutip Reuters.
Kenaikan harga terjadi karena bisnis game Sony telah diperas oleh gangguan rantai pasokan yang menyebabkan kekurangan perangkat keras. Perusahaan tetap bertekad meningkatkan produksi PS5 untuk musim belanja akhir tahun.
"Ini adalah suatu keharusan mengingat lingkungan ekonomi global saat ini dan dampaknya terhadap bisnis SIE, prioritas utama kami terus meningkatkan situasi pasokan PS5," tulis kepala game Ryan.
Sony yakin dapat menjual 18 juta unit perangkat pada tahun keuangan saat ini setelah menjual 11,5 juta unit pada tahun yang berakhir Maret.
"Meskipun rentangnya luas, kenaikan harga PS5 relatif bernuansa dan terjadi di pasar di mana dampaknya paling terasa dengan lapisan tekanan tambahan yang berasal dari kekuatan dolar AS," tulis analis Ampere Analysis Piers Harding-Rolls. dalam posting blog.
Harga PlayStation 5 (PS5) di Indonesia dipastikan mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan kondisi ekonomi global yang memaksa Sony melakukan penyesuaian harga.
Di Indonesia, PS5 mengalami kenaikan harga sebesar Rp 900.000 dari harga eceran resmi awal (SRP) yang diumumkan Sony pada Januari 2021 lalu.
Berikut ini adalah daftar harga PS5 terbaru di Indonesia:
Harga terbaru PS5 di IndonesiaPS5 Disc Version (standar) - Rp 9.699.000.
PS5 Digital Version - Rp 8.199.000.
Sebagai perbandingan, PS5 Disc Version atau PS5 standar awalnya dibanderol dengan harga Rp 8,8 juta. Sedangkan PS5Digital Version dijual dengan harga eceran resmi sebesar Rp 7,3 juta.
Tidak hanya di Indonesia, kenaikan harga PS5 juga terjadi di negara lain di ASEAN, pasar Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA), Asia-Pasifik (APAC), Amerika Latin (LATAM), serta Kanada.