Find Us On Social Media :

Bagaimana Huawei Cloud Pangu Drug Model Mempercepat Pembuatan Obat

By Wisnu Nugroho, Senin, 26 September 2022 | 07:55 WIB

Bagaimana Huawei Cloud mempercepat pengembangan obat

Cloud computing dan Artificial Intelligence saat ini menjadi kombinasi mujarab dalam melahirkan inovasi. Hal ini kembali terbukti dari kisah sukses Huawei Cloud dalam mempercepat peneliti di China menemukan formulasi tepat untuk obat antibiotik.

Dalam dunia farmasi, waktu dan dana adalah tantangan terbesar dalam mengembangkan sebuah obat. Rata-rata, dibutuhkan dana US$1 miliar dan waktu 10 tahun untuk pembuatan obat, mulai dari penelitian sampai persetujuan pihak berwenang. 

Salah satu kesulitan utama dalam pembuatan obat adalah menyeleksi ratusan juta molekul penyusun obat. Selama ini, proses tersebut dilakukan secara manual di dalam laboratorium. Tak heran jika prosesnya menjadi lambat, mahal, dan memiliki tingkat kegagalan tinggi. 

Baca Juga: Huawei Cloud dirikan data center di Indonesia

Apalagi jika menyangkut obat antibiotik. Karena proses yang lambat, seringkali bakteri penyebab penyakit sudah kebal (resistant) terhadap antibiotik yang baru masuk tahap ujicoba.

Huawei Cloud Manfaatkan Artificial Intelligence

Proses seleksi molekul obat inilah yang coba dijawab Huawei Cloud dengan mengembangkan sebuah layanan berbasis Artificial Intelligence yang disebut Pangu Drug Model. Bekerjasama dengan Xi’an Jiaotong University, Huawei Cloud membuat model berbasis AI yang telah dibekali 1,7 miliar molekul obat. 

Pangu Drug Model ini kemudian dapat menganalisis physicochemical properties dari kombinasi molekul obat, dan memprediksi druglikeness (kesesuaian tiap molekul untuk menjadi obat). Dari prediksi tersebut, tim peneliti bisa fokus pada kombinasi yang paling tinggi prediksinya.

Tidak cuma itu. Pangu Drug Model buatan Huawei Cloud ini juga bisa merekomendasikan struktur molekul paling optimal, yang dapat meminimalisir efek samping obat ke pasien.

Baca Juga: Apa itu Artificial Intelligence

Menurut Prof. Liu Bing, peneliti dari Xi’an Jiaotong University, Pangu Drug Model ini sangat efektif dalam pengembangan antibiotik. Liu Bing mengaku, timnya berhasil membuat sebuah formulasi obat antibiotik dalam waktu satu bulan dengan biaya riset turun sebanyak 70%.

Kesuksesan Pangu Drug Model ini menunjukkan komitmen Huawei Cloud untuk membantu organisasi dalam memanfaatkan teknologi digital. Seperti diungkap Mr. Ken Hu (Rotating and Acting Chairman of Huawei) pada Huawei Connect 2022 di Bangkok, Huawei Cloud saat ini aktif membantu organisasi dari berbagai belahan dunia untuk memanfaatkan teknologi terkini (termasuk cloud dan AI) dalam menjawab tantangan ke depan.

Dalam konteks AI sendiri, Huawei Cloud menyediakan ModelArts yang menjadi layanan pengelolaan dan pemanfaatan data. Melalui ModelArts ini, Huawei Cloud akan mengelola data pipeline (seperti data ingestion, pre-processing, sampai information extraction). Dengan begitu, pengguna ModelArts bisa fokus mengelola aspek bisnis yang lebih krusial.