Pelan tapi pasti, kualitas jepretan kamera smartphone dapat mengalahkan kualitas foto kamera DSLR yang memang dirancang untuk mengambil gambar.
Qualcomm mengungkapkan teknologi AI atau kecerdasan buatan dapat membuat foto dari kamera HP melampaui kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex).
Vice President of Product Management for Cameras Qualcomm, Judd Heape mengatakan inovasi kamera HP telah menggunakan machine learning dalam beberapa tahun terakhir untuk menghapus objek/bayangan/refleksi, mengurangi video judder, dan lainnya.
"Ke depan, kami melihat lebih banyak kemampuan AI untuk memahami scene, perbedaan antara kulit dan rambut, serta kain dan latar belakang maupun hal lain semacam itu," kata Heape seperti dilansir Android Authority.
"Teknologi AI akan menangani piksel kamera secara berbeda secara real-time, tidak hanya post-processing beberapa detik setelah snapshot diambil, tetapi secara real-time selama seperti perekaman video camcorder," ucapnya.
Penggunaan teknologi AI sendiri telah berkembang jauh sejak pertama kali dikenalkan pada 2018. Teknologi AI di fotografi dibagi dalam empat tahap yaitu teknologi AI dipakai untuk memahami hal tertentu dalam sebuah gambar maupun adegan.
Tahap kedua, teknologi AI mengatur fitur 3A yaitu auto-focus, auto-white balance, dan auto-exposure adjustments. "Saat ini industri masih dalam tahap ketiga dari permainan fotografi AI, yang mana AI dapat memahami berbagai segmen atau elemen pemandangan," ucapnya.
Pada tahap keempat, Heape memprediksi teknologi AI kamera HP bisa melampaui kamera DSLR dalam waktu tiga sampai lima tahun ke depan.
"Tiga hingga lima tahun lagi kita akan mencapai holy grail fotografi AI," tutur dia.
"Dalam hal menuju kualitas gambar DSLR, ya. Saya pikir sensor gambar ada di sana, saya pikir jumlah inovasi yang masuk ke sensor gambar mobile lebih cepat dan maju daripada apa yang terjadi di industri lainnya," paparnya.
Heape mengatakan pemrosesan di chip Snapdragon 10 kali lebih baik daripada yang dapat ditemukan di kamera Nikon dan Canon, baik itu yang tertinggi maupun terendah.
"Dan itulah mengapa kami dapat benar-benar mendorong penghalang pada kualitas gambar. Sebab meskipun kami memiliki lensa kecil dan sensor gambar kecil, kami melakukan pemrosesan berkali-kali lebih banyak daripada yang dapat dilakukan pada DSLR," jelasnya.