Find Us On Social Media :

Flourish Ventures Ungkap Peran Warung dalam Ekonomi Digital Indonesia

By Dayu Akbar, Rabu, 28 September 2022 | 15:00 WIB

Flourish Ventures, perusahaan modal ventura global yang memiliki portofolio investasi di Indonesia dan seluruh Asia, merilis studi baru yang menegaskan pentingnya toko kelontong atau yang lebh dikenal sebagai warung sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan.Flourish Ventures meluncurkan penelitian ini untuk lebih memahami warung-warung di seluruh dunia dan berbagi pembelajaran tentang bagaimana perusahaan digital dapat melayani kebutuhan mereka. Bekerja sama dengan firma riset 60 Decibels dan platform e-commerce TaniHub,, Flourish mensurvei lebih dari 200 warung dan pelanggan di Indonesia guna menilai potensi teknologi digital untuk membuka peluang efisiensi dan keuangan yang lebih besar bagi warung.Survei menemukan 98% konsumen berniat untuk terus berbelanja dalam jumlah yang sama banyak atau lebih di warung-warung lokal sekitar mereka di masa depan. Pada saat yang sama, 84% pemilik warung mengatakan mereka sudah menggunakan aplikasi digital untuk membantu menjalankan bisnis mereka saat ini.Adapun 3,5 juta warung di Indonesia mewakili 70% dari penjualan di pasar grosir yang bernilai US$257 miliar, meskipun ada persaingan dari pengecer besar.Laporan tersebut menyimpulkan bahwa warung merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di Indonesia dan akan tetap penting bagi perekonomian lokal dan nasional.“Pandemi telah mendorong penggunaan teknologi digital oleh pelanggan. Meskipun demikian, toko-toko kecil di berbagai tempat di Indonesia – atau warung – terus menjadi kontributor yang signifikan bagi perekonomian dan mendapat kepercayaan pelanggan,” kata Smita Aggarwal, penasihat investasi global di Flourish Ventures.

Smita Aggarwal, penasihat investasi global di Flourish Ventures.

Temuan utama riset meliputi:

1. 67% pelanggan mengatakan bahwa mereka berbelanja di warung setempat setiap hari, berkontribusi sebesar US$180 miliar dalam penjualan toko kelontong di Indonesia.

2. 40% pelanggan yang disurvei menyebutkan pasar lokal merupakan tempat yang paling sering dikunjungi, dibandingkan hanya 10% yang membeli bahan makanan secara online.

3. 79% pelanggan mengatakan mereka membeli lebih banyak bahan makanan dari warung-warung setempat selama lockdown atau pembatasan.

4. 90% pelanggan menilai kenyamanan sebagai hal paling berharga saat berbelanja di warung, sementara 80% pembeli menyebut layanan pelanggan sebagai pembeda utama.

5. 84% pemiliki toko menggunakan aplikasi pesan untuk berkomunikasi dengan pemasok dan pelanggan; 25% berusaha meningkatkan penggunaan teknologi digital dalam dua tahun ke depan untuk meningkatkan penjualan online, komunikasi, dan pengiriman.

6. 78% pemiliki toko mengatakan mereka nyaman menggunakan alat digital, tetapi tetap ada hambatan karena 41% mengaku kesulitan mempelajari atau mengadopsinya.

7. Para pemilik warung juga berambisi untuk tumbuh dan menyebut bahwa memperluas penawaran produk sebagai prioritas utama (33%), diikuti dengan meningkatkan pendapatan toko (25%).