Trend Micro Indonesia secara resmi memperkenalkan solusi Trend Micro One ke pasar Indonesia. Peluncuran Trenc Micro One ini dilakukan bersamaan dengan acara Trend Micro BFSI Cybersecurity Summit 2022 yang diikuti ratusan IT Professional perbankan Indonesia.
Trend Micro One sendiri adalah platform keamanan terpadu yang memungkinkan organisasi mempersiapkan diri dalam menghadapi ancaman siber. Layanan berbasis cloud ini juga membantu perusahaan memulihkan kondisi dengan cepat saat terkena serangan.
Hal itu dimungkinkan karena Trend Micro One memiliki 250 juta sensor yang tersebar di seluruh dunia. Seluruh sensor ini secara kontinu memonitor dinamika serangan siber. Temuan dari ratusan juta sensor tersebut kemudian dianalisis oleh tim yang berada di 16 pusat penelitian, dan dijadikan basis untuk mengidentifikasi serangan yang menyasar sebuah organisasi.
Dengan pendekatan ini, Trend Micro One diklaim dapat mendeteksi attack surface (atau titik masuk serangan) yang terus berubah, mengidentifikasi kerentanan yang paling mengancam, dan kemudian memitigasi hal tersebut. Trend Micro One sendiri dapat melakukan perlindungan di area email, end-point, IoT, sampai infrastruktur cloud seperti AWS, Azure, dan Google Cloud.
“Dengan begitu, pemimpin bisnis di Indonesia dapat fokus menjalankan bisnis mereka ke depannya, tanpa kekhawatiran akan keamanan infrastruktur digital mereka,” ungkap Laksana Budiwiyono (Country Manager Trend Micro Indonesia).
Laksana meyakini, Trend Micro One relevan dengan kondisi saat ini, ketika perusahaan melakukan akselerasi di area transformasi digital. Akselerasi ini membuat perusahaan gesit mengadopsi teknologi terkini (seperti cloud dan IoT), serta cepat menghasilkan produk dan layanan digital terbaru.
Namun di sisi lain, akselerasi ini juga membuat semakin luasnya surface attack. Studi Trend Micro yang menemukan, 85% responden mengaku khawatir akan peningkatan surface attack di organisasi mereka. Sebanyak 25% responden bahkan menyebut surface attack mulai tidak terkendali.
Laksana Budiwiyono (Country Manager Trend Micro Indonesia)
Studi yang sama juga menyebut, masalah visibilitas akan keamanan jaringan masih menjadi kendala utama. Sebanyak 53% responden mengaku memiliki blind spot atas keamanan data dan jaringan yang mereka miliki.
Tantangan inilah yang dapat dijawab melalui Trend Micro One. Dengan mengkonsolidasikan solusi cyber security mereka, Trend Micro One memberikan memberikan pandangan menyeluruh terhadap keamanan infrastruktur digital pelanggan. Dengan begitu, visibilitas menjadi meningkat, termasuk dalam mendeteksi surface attack yang terus berubah.
Dengan kata lain, Trend Micro One dapat membantu perusahaan dalam aspek:
- Menemukan attack surface, termasuk mengidentifikasi dan membuat profil aset digital yang dimiliki perusahaan
- Memahami dan mengevaluasi risiko secara berkelanjutan
- Mitigasi risiko secara efektif, sehingga perusahaan bisa mengambil tindakan cepat untuk memitigasi risiko dan memulihkan serangan
Untuk memastikan implementasi dan aplikasi Trend Micro One berjalan sukses, Trend Micro menggandeng mitra di Indonesia untuk untuk menghadirkan layanan end-to-end bagi perusahaan Indonesia.
Layanan tersebut meliputi identifikasi masalah perusahaan, mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan ketahanan siber, dan mendukung perusahaan dalam menavigasi kepatuhan dan regulasi perlindungan data. “Kami meyakini pendekatan seperti ini akan sangat membantu pelanggan untuk mendapatkan wawasan dan penilaian terbaik mengenai bahaya siber yang mengintai,” tambah Laksana.