Salah satu pendiri dan mantan CEO Twitter Jack Dorsey membuat platform media sosial terbaru Bluesky Social berbasis blockchain yang saat ini memasuki tahap beta. Sebelumnya, pendiri Tesla resmi membeli Twitter dan menjadi pemilik baru Twitter.
Uniknya, Bluesky Social sudah memiliki waiting list atau daftar tunggu pengguna sebanyak 30.000 akun dalam dua hari terakhir.
"Terima kasih atas minat yang luar biasa, kami akan melakukan yang terbaik untuk menghubungi Anda segera," tulis Bluesky.
Bluesky menyediakan kebebasan kepada kreator dari platform, pengembang kebebasan untuk membangun, dan pilihan bagi pengguna dalam pengalaman mereka. Bluesky memiliki nilai jual utamanya adalah teknologinya "AT Protocol" dan pengguna memiliki kendali atas algoritma lewat teknologi seperti dikutip Gizmodo.
Dorsey pernah mengutarakan keinginannya untuk membangun media sosial terbaru. “Itu alasan saya pergi,” kata Dorsey, seperti dikutip Business Insider.
Twitter harus memiliki “protokol open-source” yang mirip dengan aplikasi pesan terenkripsi Signal. "Tidak dapat memiliki tayangan iklan," tambahnya.
Dorsey, bersama Biz Stone, Evan Williams, dan Noah Glass, mendirikan Twitter pada 2006. Dia dua kali menjabat sebagai CEO Twitter, yakni pada 2006 hingga 2008 dan 2015 hingga November 2021.
Posisi CEO lantas diisi oleh Parag Agrawal yang kala itu menjabat sebagai Chief Technology Officer di Twitter. Dorsey tetap menjadi anggota dewan sampai masa jabatannya berakhir pada rapat pemegang saham 2022.
Tak lama setelah mengambil alih Twitter pada Kamis (27/10) waktu setempat, Musk langsung membenahi jajaran eksekutifnya.
Ia memecat CEO Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal, Legal, Policy, and Trust Lead Vijaya Gadde, dan General Counsel Sean Edgett.