Find Us On Social Media :

Di Usia ke-35 Tahun, ViewSonic Umumkan Strategi Ecosystem as a Service

By Dayu Akbar, Selasa, 8 November 2022 | 11:00 WIB

Eko Handoko, Country Manager, ViewSonic Indonesia

Tahun ini ViewSonic merayakan hari jadinya ke-35 dan mengumumkan strategi terbarunya yaitu “Ecosystem as a Service” (EaaS). Selama bertahun-tahun, ViewSonic telah berhasil melakukan transformasi dari perusahaan perangkat keras menjadi penyedia solusi. “Untuk menanggapi perubahan lingkungan yang sangat cepat, kami mulai melakukan transformasi perusahaan dan mengembangkan solusi-solusi yang mengintegrasikan hardware, software, dan services,” kata Eko Handoko Wijaya, Country Manager ViewSonic Indonesia. Konsep Ecosystem as a Service (EaaS) adalah untuk mengikutsertakan para pemangku kepentingan di kalangan industri dalam proses pengembangan solusi dan untuk bersama-sama menciptakan layanan baru yang dimulai dengan sektor pendidikan.Dalam proyek perdana ini, ViewSonic bermitra dengan pemerintahan, sekolah-sekolah, dan lembaga-lembaga pendidikan, guna meluncurkan serangkaian program pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan pengajaran digital bagi para guru.

Selain itu, ViewSonic mendorong para guru untuk membuat materi pembelajaran yang inovatif untuk pelajaran mereka. Melalui keterlibatan di platform media sosial online, ViewSonic membangun sebuah komunitas bagi pada pendidik, yang memungkinkan mereka berbagi pengalaman dan bertukar ide tentang pengajaran secara digital dan diversifikasi pembelajaran. Pendidikan 2D ke 3D

Sebagai brand EdTech terkemuka, ViewSonic menyediakan sebuah solusi menyeluruh yang mengintegrasikan layar interaktif ViewBoard, perangkat lunak myViewBoard, dan ekosistem EdTech. Di masa pandemi, ViewSonic menawarkan myViewBoard secara gratis kepada K-12, kalangan perguruan tinggi, dan universitas, guna mendukung pengajaran dan pembelajaran online selama sekolah-sekolah ditutup. Hingga saat ini, myViewBoard telah digunakan oleh lebih dari 6 juta pengguna di seluruh dunia.

 Meski demikian, model pembelajaran online saat ini masih terbatas akibat kurangnya interaksi, menyulitkan para pendidik untuk mengevaluasi keterlibatan siswa selama pembelajaran. Guna mengatasi permasalahan ini, ViewSonic meningkatkan pengalaman pembelajaran digital dari lingkungan pendidikan 2D ke lingkungan 3D yang imersif. Melalui pengenalan terhadap UNIVERSE by ViewSonic, sebuah metaverse bagi dunia pendidikan, para pendidik dan siswa yang memungkinkan pengajaran dan pembelajaran seperti halnya berada di ruang kelas sungguhan. Dengan menggabungkan pengendali yang intuitif dan beragam peralatan, para guru dapat melibatkan siswa-siswanya dalam diskusi dan kolaborasi kelompok, menghasilkan umpan balik secara real-time. Para siswa juga dapat mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan teman-temannya melalui avatar personal. UNIVERSE menghadirkan sebuah suasana saling memiliki baik bagi para guru dan siswa-siswanya yang belum pernah tersedia pada platform pembelajaran online lainnya.