Ekonomi global masih dihantui oleh ketidakpastian pada tahun depan. Lembaga IMF dan pemerintah pun berkali-kali mengingatkan datangnya resesi ekonomi pada tahun depan yang tentunya akan mempengaruhi daya beli masyarakat.
Head of Public Relation ASUS Indonesia Muhammad Firman mengungkapkan resesi ekonomi global akan memberikan dampak besar ke pasar laptop di Indonesia karena dampak resesi dapat lebih parah ketimbang pandemi Covid-19 yang berpengaruh ke krisis cip semikonduktor.
"Resesi ekonomi global tahun depan ini sangat sulit diprediksi ketimbang krisis chip yang disebabkan pandemi Covid-19 tahun lalu," kata Firman dalam acara Hands on Asus di SCBD, Jakarta Pusat.
Resesi pun membuat Asus Indonesia mengurangi pengiriman laptopnya ke pasar Indonesia termasuk laptop consumer (Zenbook atau Vivobook) hingga laptop gaming (ROG dan TUF). Awalnya, Asus menargetkan pengiriman laptop sebanyak 1 juta di tahun 2022. Namun, muncul isu resesi, Asus Indonesia bakal mengurangi pengiriman laptop ke Indonesia.
Pengiriman laptop consumer sudah mencapai target 72 persen di Q3 2022. Sedangkan untuk laptop gaming telah menyentuh 70 persen di Q3 2022.
"Nah di kuartal terakhir memang lebih sehat. Tetapi kami enggak tahu di kuartal empat ini. Kemungkinan shipment bisa dikurangi 5-10 persen untuk laptop consumer maupun gaming," terang dia.
Ketika ditanya apakah resesi ekonomi ini bakal berdampak ke pemutusan hubungan kerja (PHK), Firman mengaku kalau itu bisa saja terjadi. Hanya saja ia berharap kalau hingga sekarang belum ada tanda PHK di Asus Indonesia.
"Kalau resesinya sampai akhir Q1 2023 dari sekarang, ya tidak menutup kemungkinan kalau PHK bakal terjadi. Tapi semoga saja tidak," jelas dia.