ManageEngine, perusahaan manajemen TI bagian dari Zoho Corporation, hari ini mengumumkan hasil studi globalnya yang komprehensif yaitu “TI di tempat kerja: 2022 dan selanjutnya”.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa menurut 78% pembuat keputusan TI (IT Decision Maker-ITDM), organisasi mereka telah berhasil menuntaskan desentralisasi infrastruktur TI, dan 22% sisanya menyatakan proses tersebut masih berlangsung. Karena organisasi bertujuan untuk meningkatkan operasi bisnis mereka, tim TI akan memainkan peran sentral dalam mendorong penciptaan nilai dan inovasi di semua departemen.
Kemudian, sebanyak 72% ITDM setuju bahwa, desentralisasi tersebut bermanfaat menjadikan peran TI dalam organisasi lebih dikenal atau diakui, sementara 66% mengatakan bahwa hal itu akan mendorong pertumbuhan profesionalitas melalui peningkatan keterampilan. Namun kekhawatiran utama saat memulai proses demokratisasi TI adalah tentang upaya mempertahankan tingkat keamanan TI (58%), tingkat kualitas (50%) dan struktur peraturan (43%).
Saat ditanya tentang bagaimana TI akan berkembang dalam lima tahun ke depan, 57% ITDM mengatakan bahwa organisasi mereka akan meningkatkan adopsi kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin (ML), mahadata (big data), dan cloud. Pada saat yang sama, 63% juga mengatakan perlunya memfokuskan tim TI untuk memastikan operasi teknologi yang lancar dan efisien.
"Tren membuat TI lebih demokratis memungkinkan staf membuat keputusan yang lebih baik yang akan mendorong operasional yang lebih efisien dan produktif," kata Arun Kumar, Direktur Regional APAC di ManageEngine.
Arun mengatakan peran ITDM telah menjadi lebih sentral dalam mengidentifikasi teknologi yang sesuai dan memastikan bisnis mereka mematuhi pedoman privasi dan keamanan.
"Dengan menjadikan ITDM sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan eksekutif, organisasi menciptakan lanskap TI yang lebih kuat dan fungsional, memastikan solusi yang tepat dan terbaiklah yang diberikan untuk memaksimalkan efisiensi, mengamankan sumber daya penting, serta mempertahankan keberlanjutan dan daya saing secara jangka panjang," katanya.
ManageEngine menugaskan lembaga riset pasar independen, Vanson Bourne, untuk melakukan studi global terhadap 3.300 pengambil keputusan di kalangan TI dan fungsi bisnis utama lainnya—150 orang di antaranya dari seluruh Indonesia—dari berbagai sektor swasta untuk mengkaji peran TI serta bagaimana akan lebih berkembang dan berperan dalam pekerjaan di masa depan.
Semua wawancara dilakukan dengan menggunakan proses penyaringan bertingkat yang ketat untuk memastikan bahwa hanya kandidat yang sesuai yang diberi kesempatan untuk berpartisipasi.
Temuan Kunci Lainnya:
● Delapan puluh persen ITDM Indonesia menyatakan bahwa organisasi mereka seharusnya lebih mendukung mereka dalam dua tahun terakhir.
● Sembilan puluh satu persen pembuat keputusan setuju bahwa TI dapat mendorong inovasi yang lebih besar jika memiliki posisi kepemimpinan yang lebih kuat.
● Sembilan puluh tujuh persen dari semua pembuat keputusan di Indonesia percaya bahwa departemen TI dan jajaran pemimpin eksekutif organisasi (C-suite) bekerja sama dengan baik atau bahkan sangat baik.
● Lima puluh lima persen pembuat keputusan mengatakan bahwa departemen TI mereka memainkan peran penting dalam menerapkan kebijakan keberlanjutan organisasi mereka. Ini lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 37%.