Find Us On Social Media :

Huawei Dorong Digitalisasi Sektor Kelistrikan untuk Net Zero Emission

By Liana Threestayanti, Kamis, 1 Desember 2022 | 14:54 WIB

Huawei dan para stakeholder di bidang kelistrikan soroti pentingnya teknologi dan transformasi digital dalam mencapai net zero emission tahun 2060.

Dalam peringatan Hari Listrik Nasional ke-77, Huawei dan para pemangku kepentingan di bidang kelistrikan menyoroti pentingnya peran teknologi dan transformasi digital dalam upaya mencapai net zero emission di tahun 2060. 

Teknologi digital disebut berperan penting dalam mendukung pasokan, transmisi, dan konsumsi listrik yang lebih ramah lingkungan, aman, dan hemat. Keyakinan itu digaungkan dalam acara pembukaan Peringatan Hari Listrik Nasional yang ke-77, yang mengusung tema: Post G-20 Summit: Energy Transition Road Map to Achieve Net Zero Emission 2060.’ 

Dalam sambutan kuncinya, Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia, menegaskan bahwa sebagai  penyedia solusi TIK global terkemuka dengan investasi besar di bidang riset dan pengembangan,  Huawei memiliki berbagai solusi teknologi dan use cases untuk mendukung Indonesia mencapai  tujuan nir emisi.

“Teknologi digital tidak dapat secara langsung menyelesaikan masalah teoretis untuk mencapai  emisi nol bersih global, tetapi dapat memberikan nilai unik dalam mencapai tujuan ini, membantu  menemukan solusi optimal dalam segitiga ekonomi energi, kehijauan, dan keamanan. Praktik  sukses Huawei dalam meningkatkan efisiensi, keamanan, dan pengalaman pengguna di industri  energi dan tenaga menunjukkan hal ini," ucapnya. 

Jacky Chen juga menjelaskan pengembangan transformasi Huawei Energy T-Cube sebagai model transformasi nol karbon, transformasi energi, dan transformasi digital yang dapat membantu Indonesia mencapai emisi nol karbon pada tahun 2060. 

Huawei juga berkolaborasi dengan para mitra strategis dan pemangku kepentingan dalam ekosistem energi terbarukan untuk mendorong kerja sama yang akan mengakselerasi transformasi energi hijau di Indonesia. 

Huawei memiliki solusi energi terbarukan dengan Smart PV Inverter dan  sistem penyimpanan energi (Battery Energy Storage System). Huawei juga menekankan peran teknologi penyimpanan energi sebagai kunci agar energi terbarukan dapat menjadi sumber energi utama. Teknologi ini juga menjadi solusi untuk menjawab permasalahan intermitensi dan kestabilan jaringan listrik, terutama dengan adanya target total kapasitas tenaga surya terpasang hingga 8.510 GW pada tahun 2050. 

Yoga Bagus Wicaksono, Senior Solution Manager Indonesia Digital Power  Business Group, menyampaikan berbagai manfaat dari teknologi penyimpanan energi ini. 

“Penyimpanan energi dapat digunakan untuk menerapkan pengaturan frekuensi, dukungan  tegangan, dan pengaturan beban puncak selama pembangkitan, transmisi dan distribusi daya.  Penyimpanan energi juga dapat digunakan untuk mencadangkan daya agar dapat digunakan saat  pemadaman listrik, mengatasi kemacetan transmisi, meminimalkan kebutuhan perluasan  kapasitas transmisi daya dan jaringan distribusi, serta berfungsi sebagai sumber daya cadangan untuk gardu induk. Solusi Huawei untuk penyimpanan energi mendukung manfaat ini," ujar Yoga. 

Edwin Diender, Chief Innovation Officer of Electric Power  Digitalization Business Unit, Huawei Enterprise Business Group, menyoroti pentingnya transformasi digital industri ketenagalistrikan dalam rangka memicu transformasi rendah karbon. 

"Transformasi digital industri ketenagalistrikan merupakan mesin penting untuk memicu  transformasi rendah karbon di industri ketenagalistrikan. Huawei telah mengumpulkan para  profesional untuk mendirikan unit bisnis digitalisasi ketenagalistrikan, bekerja dengan mitra  ekosistem untuk menemukan teknologi untuk skenario industri. Kami akan melakukannya terus  memanfaatkan pengalaman sukses yang kami peroleh baik di Tiongkok maupun negara lain untuk  melayani pelanggan tenaga listrik di Indonesia dan meningkatkan efisiensi, keamanan dan  pengalaman di berbagai sektor termasuk pembangkit listrik, transmisi dan transformasi, distribusi  dan konsumsi,” ujarnya.. 

Konferensi ‘Rangkaian Acara Hari Listrik Nasional Indonesia ke-77 Tahun 2022’ yang berlangsung dari 29-30 November 2022 diselenggarakan oleh Masyarakat  Kelistrikan Indonesia (MKI). 

Konferensi dibuka secara oleh oleh Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM); Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc., Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) dan Plt. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM; Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia; Darmawan Prasojo, Presiden Direktur  PT PLN (Persero); Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero); dan Evy Haryadi, Ketua Masyarakat  Ketenagalistrikan Indonesia; serta beberapa undangan dari korporasi di sektor energi dan kelistrikan Indonesia.

Evy Haryadi selaku Ketua Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia mengapresiasi partisipasi  pemangku kepentingan dan komunitas ketenagalistrikan, termasuk Huawei, dalam konferensi tersebut. Di ajang ini, para peserta dapat berbagi keahlian, pengalaman dan segala pengetahuan dalam mendukung pengembangan tenaga listrik dan memberikan informasi terkini mengenai teknologi terkini.