Find Us On Social Media :

Elon Musk Buka 12.000 Akun Twitter yang Terblokir

By Adam Rizal, Rabu, 7 Desember 2022 | 11:00 WIB

Twitter Elon Musk

Akhirnya, Elon Musk mematuhi janjinya dengan membuka 12 ribuan akun Twitter yang terblokir. Sebelumnya, akun-akun itu diblokir karena menyebarkan hoaks, ujaran kebencian hingga pornografi. Hal itu diungkapkan oleh seorang software developer asal Jerman bernama Travis Brown.

Sebuah laporan mengungkapkan Musk akan memulihkan sekitar 62.000 akun dengan lebih dari 10.000 followers. Akun-akun yang pernah diblokir itu karena melanggar peraturan Twitter seperti penyebaran misinformasi soal vaksin Covid-19, akun spam, profil yang membagikan konten tanpa hak cipta, hingga akun porno.

Laporan lainnya, sebuah riset mengungkap penyebaran ujaran kebencian semakin tinggi usai Elon Musk membeli Twitter. Konten rasis hingga komentar tidak menyenangkan banyak beredar di platform tersebut.

"Tayangan ujaran kebencian terus menurun, meskipun ada pertumbuhan pengguna yang signifikan! @TwitterSafety akan menerbitkan data setiap minggu," kata Musk, dikutip dari Tech Times.

"Kebebasan berbicara bukan berarti kebebasan untuk menjangkau. Hal negatif seharusnya mendapatkan jangkauan lebih rendah daripada hal positif," sambung dia

Dia juga mengklaim kalau saat ini ada sekitar 500 juta tweet per hari dan jutaan impression. Jadi tayangan ujaran kebencian tak lebih dari 0,1 persen dari apa yang dilihat di Twitter.

Termasuk Trump

Trump

Pemilik Twitter Elon Musk kembali mengaktifkan akun mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Bahkan, sebagian besar responden mendukung pemulihan akun Donald Trump.

Sebelumnya, Twitter membekukan akun Donald Trump pada awal tahun lalu usai ia terlibat dalam serangan 6 Januari 2021 di Capitol AS oleh massa pendukungnya. Massa mengamuk dan berusaha membatalkan hasil pemilu 2020.

"Masyarakat telah berbicara dan akun Trump akan dipulihkan. Vox Populi, Vox Dei!," ujar Elon Musk melalui akun Twitternya yang mengutip pepatah Latin "Suara rakyat adalah suara Tuhan."

Jajak pendapat pemulihan akun Donald Trump itu diikuti oleh lebih dari 15 juta orang dari 237 juta pengguna harian Twitter. Sebanyak 51,8 persen responden mendukung dan 48,2 persen menentang.

Sebagai informasi, Donald Trump memiliki lebih dari 88 juta pengguna ketika akunnya ditangguhkan.

Selama menjadi presiden AS, Trump selalu menggunakan Twitter media komunikasi untuk menyampaikan kebijakannya, menyerang saingan politik, dan berkomunikasi dengan pendukung.

Sayangnya, Donald Trump pernah mengatakan ia tidak akan kembali ke Twitter dan akan tetap menggunakan jaringannya sendiri Truth Social, yang diluncurkan setelah dia dilarang dari Twitter.

Respon Trump

Berita akuisi Twitter oleh Elon Musk juga sampai ke telinga mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akunnya diblokir permanen oleh Twitter. Trump sendiri selalu menggunakan Twitter untuk media komunikasinya ke publik.

Trump sendiri mengaku senang dan bahagia usai Twitter dibeli Elon Musk karena saat ini Twitter dipegang oleh orang yang punya prinsip dan berakal sehat.

"Saya sangat senang Twitter sekarang berada di tangan orang yang waras dan tidak lagi dijalankan oleh orang radikal kiri gila dan maniak yang benar-benar membenci negara kita," tulis Trump di platform Truth Social buatannya, dilansir dari CNBC.

Akun Donald Trump sendiri diblokir Twitter sejak tahun lalu karena Twitter menganggap Trump sebagai dalang kerusuhan di Gedung Capitol saat pemilihan umum Presiden AS pada 6 Januari 2021.

Namun Trump mengakui ia tidak akan kembali aktif di Twitter meski Elon Musk mencabut blokir itu. Elon Musk menjamin Donald Trump bisa kembali ke Twitter dan akan kembali mengaktifkan akunnya.

"Twitter kini harus bekerja keras untuk membersihkan diri dari semua bot dan akun palsu yang sangat merugikan mereka. Itu bakal jauh lebih kecil, tetapi lebih baik," ucapnya.