Find Us On Social Media :

Fortinet Bagikan Prediksi Cyber Security Threat Tahun 2023, Apa Saja?

By Cakrawala, Selasa, 20 Desember 2022 | 08:00 WIB

Jonas Walker (Security Strategist, Fortinet) membagikan prediksi cyber security threat tahun 2023 ala Fortinet pada pembukaan kantor baru Fortinet di Indonesia belum lama ini.

Berbarengan dengan pembukaan kantor barunya di Indonesia, Fortinet baru-baru ini di Jakarta juga membagikan sejumlah prediksinya mengenai cyber security threat alias ancaman keamanan siber untuk tahun 2023 secara global. Prediksi cyber security threat tahun 2023 yang dimaksud berasal dari FortiGuard Labs yang didasarkan dari data yang diperolehnya sejauh ini. Prediksi tersebut tentunya bisa menjadi masukan bagi para organisasi di tanah air.

"Berdasarkan apa yang kami lihat sekarang akan pola dari malware baru yang kami lihat lalu-lalang, kami memiliki sejumlah prediksi untuk tahun depan. Kami ingin menunjukkan mereka [prakiraan cyber security threat] kepada Anda, apa yang kami pikir mengenai apa yang sesungguhnya akan terjadi pada tahun 2023 dan seterusnya," ujar Jonas Walker (Security Strategist, Fortinet).

Setidaknya terdapat empat prediksi cyber security threat tahun 2023 yang dibagikan oleh Fortinet. Organisasi di Indonesia pun sebaiknya mempersiapkan dirinya agar lebih siap menghadapi aneka cyber security threat yang dimaksud. Berikut adalah keempat prediksi cyber security threat tahun 2023 ala Fortinet tersebut. Apa saja?

1. Pertumbuhan Wiper

Wiper adalah malware yang bertujuan untuk merusak atau menghilangkan data. Bisa dibilang wiper menyerupai ransoware dalam artian membuat data yang berhasil diserang menjadi tidak bisa diakses oleh pemilik data. Namun, penyerang yang menggunakan wiper tidak meminta uang tebusan karena tujuannya memang adalah untuk sabotase alias membuat data tersebut jadi rusak atau hilang.

Wiper biasanya disponsori oleh suatu negara atau bersifat politik. Wiper misalnya menjadi pilihan populer pada perang Ukraina dan Rusia saat ini. Namun, Fortinet memprediksikan bahwa wiper pada tahun 2023 akan menjadi lebih mainstream. Fortinet menilai wiper akan digunakan oleh para cybercriminal alias penjahat siber maupun organisasinya yang notabene bermotivasi finasial. Penggunaannya sendiri dalam artian memakai sebagian teknik dari wiper dan memasukkannya ke dalam strategi mereka. Tujuannya untuk memberikan tekanan yang lebih besar kepada para korbannya. Pasalnya, bila tidak membayar, data akan bisa jadi rusak atau hilang.

2. Tawaran CaaS Baru

Bila pada tahun 2022 tawaran sehubungan RaaS (ransomware as a service) makin luas, pada tahun 2023 Fortinet memprediksikan tawaran seperti ini akan merambah ke jenis serangan maupun malware baru. Dengan kata lain, pada tahun 2023 diprediksikan akan ada tawaran CaaS (crime as a service) baru; para cybercriminal maupun organisasinya memperluas portofolio mereka. Fortinet menyebutkan motifnya adalah ingin menjadi cybercriminal maupun organisasi cybercriminal yang menawarkan CaaS terluas sehingga menjadi pilihan para pihak yang ingin menggunakan layanan seperti ini.

3. Pencucian Uang Makin Canggih

Fortinet menekankan bahwa pencucian uang adalah bagian penting bagi setiap organisasi cybercriminal. Pasalnya, tanpanya, sangat sulit untuk menggunakan uang yang diperoleh dari cybercrime alias kejahatan siber yang dilakukan. Adapun prediksi Fortinet untuk tahun 2023 adalah penggunaan teknologi canggih seperti ML (machine learning) untuk mencuci uang sehingga makin susah di-track, seperti dengan mencampur berbagai cryptocurrency berbeda. Pembayaran yang lazim diminta cybercriminal maupun organisasi cybercriminal sendiri adalah dalam cryptocurrency.

4. Metaverse dan Web3 Memperluas Attack Surface

Belakangan metaverse dan Web3 makin populer. Makin banyak yang ingin mengembangkan dan memanfaatkan metaverse dan Web3. Namun, Fortinet menegaskan bahwa metaverse dan Web3 memperluas attack surface secara Signifikan. Metaverse contohnya, dengan makin banyaknya aset digital yang dimiliki makin banyak yang bisa menjadi attack surface untuk dimanfaatkan oleh cybercriminal. Fortinet meyakini metaverse dan Web3 akan memiliki dampak yang besar terhadap cyber security.