Samsung melaporkan kerugian perusahaan yang merosot 4,3 triliun won pada Q4 2022, turun dari 13,87 triliun won pada Q4 2021. Pencapaian keuntungan itu terendah dalam delapan tahun terakhir dan terendah sejak Q3 2014.
Penyebab kerugian Samsung adalah anjloknya harga chip memori dan menurunnya permintaan terhadap perangkat elektronik. Penurunan keuntungan Samsung itu diprediksi akan terus terjadi sampai Q1 2023.
"Semua bisnis Samsung memasuki masa sulit, terutama chip dan mobile," kata Lee Min-hee (Analis di BNK Investment & Securities) seperti dikutip Reuters.
Penyebab lainnya anjloknya keuntungan Samsung adalah naiknya suku bunga secara global dan naiknya biaya hidup di berbagai negara. Hal itu membuat daya beli masyarakat berkurang dan membuat permintaan terhadap smartphone berkurang.
"Untuk bisnis memori, penurunan permintaan pada kuartal 4 lebih besar dibanding yang diperkirakan sebelumnya karena konsumen mulai menyesuaikan inventori mereka untuk bersiap mengetatkan finansial," ujar Samsung dalam keterangannya.
Keuntungan bisnis smartphone Samsung menurun pada Q4 lalu karena penjualan smartphone dan pemasukan menurun akibat masalah ekonomi makro.
"Harga chip memori turun sekitar 20% selama kuartal tersebut, dan ponsel kelas atas seperti ponsel layar lipat penjualannya juga tak bagus," kata Lee.
Analis juga memperkirakan kalau keuntungan Samsung akan merosot lagi pada kuartal ini, karena kerugian operasional di bisnis chip terus terjadi akibat harga chip yang merosot.