Di ajang Consumer Electronics Show (CES) 2023 beberapa waktu lalu, BMW memamerkan sedan listrik futuristik yang dibekali artificial intelligence.
Melalui concept car yang dinamai i Vision Dee, perusahaan asal Bavaria, Jerman, ini memperlihatkan visinya tentang digital experience masa depan di dunia otomotif yang didukung berbagai teknologi, termasuk artificial intelligence.
Alih-alih menjadikan artificial intelligence sebagai “pelayan,” seperti Siri dan Alexa, BMW memosisikan Dee sebagai teman atau pendamping. artificial intelligence (AI) tidak berfungsi sebagai “pelayan”. Nama "Dee" adalah singkatan dari Digital Emotional Experience, sehingga mobil futuristik ini dikembangkan dengan kemampuan menciptakan ikatan yang lebih kuat antara manusia dan mobilnya. Dee mengingatkan kami pada Kitt, karakter di balik mobil berbicara yang sarat teknologi di film Knight Rider.
Pengalaman digital sudah dimulai di luar kendaraan, dengan skenario penyambutan yang dipersonalisasi yang menggabungkan elemen grafis, efek cahaya, dan suara. Interaksi antara manusia dan kendaraannya dilakukan melalui natural language yang sederhana tapi intuitif sehingga memungkinkan pemahaman di antara manusia dan kendaraannya.
Lampu depan dan kidney grill yang tertutup membentuk ikon phygital (perpaduan antara fisik dan digital) pada permukaan yang seragam, memungkinkan kendaraan menghasilkan ekspresi “wajah” yang berbeda. Dengan fitur ini, BMW i Vision Dee tidak saja dapat berbicara dengan orang dan, tapi pada saat yang sama juga mengekspresikan suasana hati, seperti kegembiraan, keheranan, atau persetujuan secara visual. BMW i Vision Dee juga dapat memproyeksikan gambar avatar pengemudi ke jendela samping untuk lebih mempersonalisasi skenario penyambutan.
Fungsi-fungsi digital futuristik Dee bukan hanya berupa sistem voice control dan driver assistance seperti yang mulai banyak disematkan pada mobil-mobil modern. BMW memasang Head-Up-Display (HUD) yang membentang sepanjang lebar kaca depan, sehingga terkesan sangat futuristik. Dalam keterangan persnya, BMW menjanjikan inovasi ini akan mulai tersedia di tahun 2025 pada model-model BMW Neue Klasse/New Class.
HUD ini dikombinasikan dengan BMW Mixed Reality Slider adalah pusat operasi BMW i Vision Dee. Menggunakan sensor shy-tech di panel instrumen, pengemudi dapat memilih berapa banyak konten digital yang ingin mereka lihat melalui HUD. BMW menyediakan lima pilihan langkah, mulai dari analog, informasi terkait mengemudi, konten sistem komunikasi, proyeksi augmented reality, sampai lingkungan virtual.
BMW i Vision Dee juga memperlihatkan penyempurnaan teknologi color changing BMW Group. Setelah meluncurkan BMW iX Flow dengan E Ink di CES 2022, BMW i Vision Dee kini dapat mengkurasi eksteriornya hingga 32 warna. Sebagai informasi, BMW iX Flow adalah mobil pertama di dunia yang dapat berubah warna, hitam atau putih.
“Dengan BMW i Vision Dee, kami menampilkan hal-hal yang mungkin ketika hardware dan software berpadu. Dengan cara ini, kami dapat sepenuhnya memanfaatkan digitalisasi untuk mengubah sebuah mobil menjadi pendamping cerdas. Inilah masa depan bagi pabrikan otomotif, dan juga bagi BMW: perpaduan antara pengalaman virtual dengan kenikmatan berkendara sejati,” ucap Oliver Zipse, Chairman of the Board of Management, BMW AG.
“Pada saat yang sama, BMW i Vision Dee juga merupakan langkah menuju NEUE KLASSE. Dengan visi ini, kami melihat jauh ke masa depan dan menggarisbawahi pentingnya digitalisasi untuk generasi produk kami yang akan datang,” pungkas Zipse.
Dengan kecerdasan tersebut, BMW i Vision Dee disebut BMW akan menemani pengemudi tidak hanya dalam situasi nyata di jalan raya tapi juga ketika pengemudi masuk ke dunia virtual/digital di dalam kendaraan.