Find Us On Social Media :

Riset: Ada 253 Equity Funding Deals ke Startup Indonesia Selama 2022

By Rafki Fachrizal, Senin, 16 Januari 2023 | 18:15 WIB

Ilustrasi Startup

Di tengah gejolak perekonomian global, para investor nyatanya masih tertarik berinvestasi di private capital market Indonesia.

Menurut riset DATA VANTAGE dari DealStreetAsia, total equity funding deals di startup Indonesia mencapai jumlah 253 dengan total dana yang meningkat 14% dari tahun sebelumnya.

Hal tersebut sebagian besar disokong oleh investasi di tahap awal (seed stage).

Meskipun demikian, secara garis besar jumlah dana untuk equity funding deals di Indonesia menurun drastis ke $3,71 miliar di 2022 atau 61% lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Hal ini dikarenakan adanya krisis di sektor tech dunia yang mengakibatkan minimnya mega funding deals.

Namun, total pendanaan untuk startup di Indonesia sendiri masih mencapai 22% dari total pendanaan di kawasan Asia Tenggara untuk tahun 2022.

Tahun 2022, terdapat tiga perusahaan startup dengan fokus Indonesia yang berhasil mencapai status unicorn, yaitu perusahaan fintech lending Akulaku, perusahaan e-payment DANA, dan platform pinjaman konsumen Kredivo.

Ketiga perusahaan di atas menjadi bagian dari delapan perusahaan di Asia Tenggara yang berhasil melewati valuasi US$1 miliar - angka ini jauh di bawah tahun lalu, di mana terdapat 23 startup yang berstatus unicorn.

Melihat hasil riset tersebut, Joji Thomas Philip selaku Founder dan Editor-in-Chief DealStreetAsia, mengindikasikan adanya dana investasi baru sebesar US$5 miliar untuk ditempatkan di kawasan Asia Tenggara dan lebih dari 60% dana ini akan dialokasikan di Indonesia.

“Strategi ini penting untuk mendukung ekosistem startup Indonesia melewati masa tech winter yang tengah berlangsung saat ini,” ujar Philip di acara PE-VC Summit beberapa waktu lalu di Jakarta.

Dalam acara yang sama, Patrick Walujo, Managing Partner di Northstar Group, mengatakan, “Valuasi perusahaan-perusahaan yang pertumbuhannya pesat sudah jatuh dalam tiga tahun terakhir namun performa bisnis mereka ditengarai akan membaik.

“Exits akan mudah bagi bisnis yang berjalan dengan baik namun bisnis yang buruk akan sulit untuk exits; dengan atau tanpa pendanaan. Valuasi tidak lagi berarti. Risiko bisnis yang minim, kepemimpinan dan prospek bisnis yang menjanjikan menawarkan lebih banyak kesempatan,” sambungnya.

 Baca Juga: Startup Insurtech Igloo Umumkan Pendanaan Seri B Senilai US$46 Juta

 Baca Juga: Northstar Group Dapat Modal US$90 Juta, Mau 'Suntik' Startup Lagi?