Keberlanjutan alias sustainability belakangan menjadi hal yang sangat penting. Pasalnya, dengan pemanasan global dan lajunya, kehidupan manusia bisa terancam. Meningkatkan efisiensi penggunaan energi, seperti energi listrik, merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan, apalagi bila energi tersebut berasal dari sumber energi yang berkontribusi besar terhadap pemananasan global.
DDS (Diwabara Digital Solusi) kemarin di Jakarta pun menyampaikan perihal perkakas EMS (Energy Monitoring System) berbasis webnya. DDS mengatakan bahwa dengan EMS berbasis web yang ditawarkannya, organisasi bisa mendapatkan data penggunaan listrik, misalnya untuk dianalisis dan kemudian dioptimasi.
DDS menambahkan bahwa cadangan minyak bumi yang menipis berdampak pada kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) dan pada akhirnya membuat TDL (tarif dasar listrik) meningkat. Alhasil makin diperlukan kesadaran serta usaha dari organisasi untuk melakukan upaya supervisi dan penghematan.
DDS sendiri mendefinisikan dirinya sebagai perusahaan pengembang teknologi yang fokus pada pengembangan sistem kelistrikan terintegrasi. DDS menyediakan solusi terkait EMS melalui pembangunan infrastruktur, aplikasi mobile dan web, IoT (internet of things), data analytics, dan cyber security.
“EMS berbasis web merupakan sebuah inovasi perangkat yang dapat membaca dan memantau penggunaan energi listrik secara otomatis dan terkomputerisasi via LAN/WAN atau GPRS. Sistem terintegrasi ini dapat memberikan data konsumsi energi pemakaian listrik secara real time yang diperlukan untuk melakukan efisiensi dan optimasi baik dari sisi ekonomi, teknis, maupun ekologi bagi korporasi maupun kebutuhan rumah tangga,” ujar Bambang Kuncoro (Founder PT Diwabara Digital Solusi).
EMS berbasis web dari DDS diklaim bisa menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lapangan, khususnya pabrik, antara lain terkait kesalahan manusia ketika pencatatan, kendala mendapatkan data histori secara lengkap, pendeteksian penyalahgunaan energi, dan kesulitan mendapatkan data keseimbangan energi. Data disajikan melalui sebuah aplikasi dashboard klien berbasis Android yang dapat diakses melalui laptop maupun smartphone. DDS menyebutkan pula EMS berbasis webnya telah diimplementasikan di berbagai korporasi swasta dan pemerintah.