Find Us On Social Media :

Ada 976 Juta Serangan Siber ke Indonesia, Paling Banyak Malware

By Adam Rizal, Sabtu, 21 Januari 2023 | 15:30 WIB

BSSN

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan insiden serangan keamanan siber pada tahun lalu mengalami penurunan dibandingkan dengan 2021 yang mencapai 1,6 miliar serangan.

"Serangan simber hampir mencapai 1 miliar tahun 2022. Ini anomali-anomali ancaman yang ada di ruang siber," kata Kepala BSSN Hinsa Siburian di Jakarta.

BSSN mencatat serangan siber 976.429.996 pada 2022 dengan anomali trafik paling banyak masih berasal dari aktivitas malware.

Aktivitas malware adalah serangan dari perangkat lunak yang dirancang mampu merusak sistem komputer atau jaringan komputer sehingga membahayakan pemilik perangkat.

Pada 2022, malware tercatat mendominasi dibanding dengan jenis serangan-serangan siber lainnya dengan total persentase 56,84 persen.

Di posisi kedua, kebocoran data atau information leak menjadi serangan siber terbanyak dengan persentase 14,75 persen.

Juru Bicara BSSN Ariandi Putra mengatakan serangan siber yang menyita perhatian salah satunya seperti kebocoran data yang diungkap oleh peretas bernama Bjorka. Berulang kali Bjorka mengungkap kebocoran data mulai dari data-data pelanggan di beberapa korporat dan badan serta beberapa pejabat publik.

"Dari beberapa insiden kebocoran data yang menghiasi sepanjang 2022 itu telah kita identifikasi. Ada beberapa yang kita temukan dan ternyata pengulangan dari kasus dugaan kebocoran data sebelumnya," ujar Ariandi.

Serangan siber lainnya yang mengancam keamanan siber Indonesia adalah Trojan Activity sebesar 10,9 persen dan disusul dengan serangan siber lainnya yang dikelompokkan sebagai serangan lain-lain sebesar 17,51 persen.

Sebagai langkah pencegahan menangkal serangan-serangan siber itu BSSN senantiasa memantaunya lewat National Security Operation Center (NSOC) atau Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional.

Selain itu, BSSN juga memberikan notifikasi maupun pedoman kepada lembaga atau pun pemilik layanan sistem elektronik yang mengalami atau berpotensi terkena serangan siber sehingga dapat segera memperbaiki celah keamanannya.