Perusahaan induk Google Alphabet kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 12 ribu orang atau sekitar 6 persen dari total karyawan Alphabet untuk fokus mengembangkan teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan (AI).
Sebagian besar karyawan Google yang terkena PHK adalah perekrut, staf perusahaan, dan orang-orang yang bekerja di tim teknik dan produk.
Sundar Pichai (CEO Google) mengatakan Google terpaksa melakukan PHK karena perusahaan harus menjawab tantangan industri untuk fokus mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI).
“Pertumbuhan iklan telah berhenti. Persaingan juga memanas. Alphabet menghadapi saingan kuat dengan TikTok dan Instagram," kata Analis di Hargreaves Lansdown Susannah Streeter seperti dikutip Reuters.
Alphabet sendiri telah mengirimkan email kepada karyawan yang terkena dampak PHK. Mereka akan menerima pesangon dan enam bulan perawatan kesehatan serta dukungan imigrasi.
Saat ini Alphabet sedang mengerjakan proyek Artificial Intelligence (AI) secara besar-besaran.
Bahkan, Google akan meluncurkan lebih dari 20 produk baru dan mesin pencari termasuk fitur chatbot seperti laporan The New York Times.
Google harus mengeluarkan produk-produk artificial intelligence (AI), mengingat persaingan di pasar itu sangat pesat seperti chatbot AI ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI.
Google juga akan mengumumkan Image Studio yang dapat menghasilkan dan mengedit gambar, browser bernama MakerSuite yang menyertakan tool untuk bisnis membuat purwarupa AI, dan beberapa tool coding.
Salah satunya disebut PaLM-Coder 2, yang bekerja mirip dengan Microsoft GitHub Copilot. Yang lainnya disebut Colab + Android Studio dan berfungsi untuk membuat aplikasi ponsel.
Selain chatbot ChatGPT, banyak generator teks-ke-gambar telah menarik perhatian internet dalam beberapa minggu terakhir, seperti halnya sejumlah platform produktivitas berbasis AI.
Microsoft telah melaporkan rencananya untuk bekerja dengan bahasa GPT-3 untuk berpotensi mengimplementasikan fitur AI ke dalam Office Suite-nya, termasuk Outlook, Word, dan PowerPoint.