Find Us On Social Media :

Tiga Penyebab Transaksi Ecommerce di Indonesia Turun Tahun Lalu

By Adam Rizal, Minggu, 22 Januari 2023 | 11:30 WIB

Ecommerce

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan total nilai transaksi ecommerce sebesar Rp476,3 triliun atau tumbuh 18,77 persen pada 2022. Pencapaian itu meleset dari perkiraan BI sebesar Rp489 triliun,

Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono mengungkapkan total nilai transaksi ecommerce sebesar Rp 476,3 triliun pada 2022 atau tumbuh 18,77% secara tahunan. Doni mengungkapkan tiga penyebab yang membuat transaksi ecommerce melemah tahun lalu.

"Meningkatnya transaksi offline seiring dengan mobilitas yang meningkat dan tingginya biaya transaksi di ecommerce," katanya seperti dikutip Kontan.

Alasan terakhir, meningkatnya social commerce yang diduga memiliki harga yang lebih miring dibandingkan dengan e-commerce.

Ekonom Makro Ekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan pertumbuhan e-commerce memang akan mengalami fase perlambatan pertumbuhan mulai tahun ini.

"Pertumbuhan akan tumbuh positif, tetapi melambat karena masyarakat mulai kembali ke pola pra Covid-19," terang Riefky.

Riefky mengatakan penjualan e-commerce memang sudah pernah mencapai puncaknya pada masa pandemi Covid-19.

Belanja secara daring menjadi salah satu solusi masyarakat untuk mendapatkan kebutuhannya di tengah kuncitara.

Dengan normalisasi mobilitas, maka akan ada normalisasi pertumbuhan e-commerce. Terlebih, PPKM sudah ditiadakan di Indonesia.

Selain itu, Riefky juga melihat ini ada hubungannya dengan perlambatan daya beli masyarakat di tahun 2023 seiring dengan ketidakpastian yang masih ada.

BI memperkirakan total nilai transaksi e-commerce pada tahun 2023 akan sebesar Rp 533 triliun atau tumbuh 12% secara tahunan. Pertumbuhan ini pun melandai dari pertumbuhan yang tercatat pada tahun 2022 lalu.