Find Us On Social Media :

Transaksi Uang Elektronik Diprediksi Tembus Rp495 Triliun Tahun Ini

By Adam Rizal, Rabu, 25 Januari 2023 | 13:00 WIB

Ilustrasi uang elektronik

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan transaksi uang elektronik 2023 akan tembus Rp 495,2 triliun pada 2023 dan akan meningkat 23,9 persen dibandingkan tahun lalu.

Sebagai perbandingan, nilai transaksi uang elektronik tumbuh 30,84 persen tahun lalu, dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp 399,6 triliun. Nilai transaksi digital banking pada 2022 juga meningkat 28,72 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 52.545,8 triliun.

"Nilai transaksi digital banking tahun ini diproyeksikan tumbuh hingga 22,13 persen mencapai Rp64.175,1 triliun," kata Perry Warjiyo (Gubernur BI).

Peningkatan transaksi ekonomi dan keuangan digital didorong oleh naiknya preferensi masyarakat terutama dalam berbelanja online, luas dan mudah sistem pembayaran digital saat ini dan cepatnya digital banking.

Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas dan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran dengan berbagai kebijakan moneter.

“Kami akan melakukan penguatan kebijakan dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi," ujarnya.

Transaksi Digital 2021

Ilustrasi Belanja Online

Bank Indonesia (BI) mencatatkan transaksi ekonomi dan keuangan digital semakin tinggi menyusul tingginya minat masyarakat untuk berbelanja daring dan meluasnya pembayaran digital serta akselerasi digital banking.

Nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada April 2021 mencapai Rp22,8 triliun atau tumbuh 30,17% (yoy).

Volume transaksi digital banking juga terus meningkat dimana pada April 2021 tumbuh 60,27% (yoy) sebesar 572,8 juta transaksi dengan nilai transaksi tumbuh 46,36% (yoy) hingga mencapai Rp 3.114,1 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan transaksi ekonomi dan keuangan digital semakin tinggi seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, meluasnya pembayaran digital dan akselerasi digital banking.

"Kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia terus diarahkan untuk mempercepat digitalisasi sistem pembayaran dan akselerasi transaksi ekonomi dan keuangan digital," kata Perry dalam konferensi pers virtual pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur.

Perry mengatakan BI akan terus mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien, antara lain dengan mengakselerasi perluasan merchant QRIS melalui pendekatan ekosistem targeted, serta perluasan edukasi dan sosialisasi QRIS kepada seluruh lapisan masyarakat.

BI juga terus memperluas elektronifikasi penyaluran bantuan sosial dan transaksi keuangan Pemerintah Daerah, serta mendukung kesuksesan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).