Find Us On Social Media :

Mengenal MusicLM, "ChatGPT untuk Musik" buatan Peneliti Google

By Wisnu Nugroho, Senin, 30 Januari 2023 | 15:30 WIB

MusicLM bisa mengubah teks menjadi musik

Tim peneliti Google berhasil mengembangkan sistem Artificial Intelligence untuk membuat musik. Dinamakan MusicLM, sistem ini bisa mengubah teks yang dimasukkan pengguna menjadi musik sesuai teks tersebut.

MusicLM sendiri bisa digunakan untuk membuat musik dengan berbagai genre. Pengguna cukup memasukkan teks singkat (seperti relaxing jazz) atau teks mendetail (seperti main soundtrack of an arcade game that fast-paced and upbeat, with a catchy electric guitar riff) Pengguna bahkan juga bisa menulis musik untuk mej. Setelah itu, MusicLM akan mengubahnya menjadi musik sesuai deskripsi tersebut.

Anda bisa mendengar contohnya di publikasi resmi Google di sini

MusicLM menjadi satu lagi contoh kedahsyatan Generative AI. Sebagai informasi, Generative AI adalah sistem Artificial Intelligence yang bisa menciptakan konten baru berdasarkan data yang dipelajarinya. Bentuk Generative AI ini bisa text-to-text (seperti ChatGPT), text-to-image (seperti Midjourney), atau text-to-audio seperti MusicLM ini.

Baca Juga: Apa itu ChatGPT dan cara menggunakannya

Tim peneliti sendiri menggunakan musik sepanjang 280 ribu jam untuk mengajarkan MusicLM untuk membuat musik. Selain berbasis teks, MusicLM juga bisa membuat musik berdasarkan melodi yang sudah ada. Melodinya pun bisa berupa siulan atau senandung, sehingga Anda membuat musik tanpa perlu bisa main musik.

Terbentur Hak Cipta

MusicLM sendiri bukan yang pertama yang bisa mengubah teks menjadi musik. OpenAI, sang pembuat ChatGPT, juga memiliki produk serupa yang dinamakan Jukebox. Akan tetapi, MusicLM menjadi istimewa karena mampu membuat musik dengan komposisi yang rumit dan konsisten.

Namun tidak seperti ChatGPT, MusicLM ini tidak terbuka untuk publik. Alasan utamanya adalah terkait hak cipta. Tim peneliti menemukan, 1% musik yang diproduksi MusicLM ternyata hanya meniru musik yang telah ada. Hal tersebut membuka risiko hukum bagi Google jika MusicLM digunakan publik.

Masalah legalitas konten yang diciptakan Generative AI memang menjadi isu tersendiri. Hal ini tidak lepas dari konsep dasar Generative AI (termasuk MusicLM), yang menggabungkan konten yang dipelajari menjadi konten yang baru. Di satu sisi, cara berpikir Generative AI mirip seperti manusia, yang membuat konten baru setelah terinspirasi konten tertentu (seperti band Oasis yang mengaku terinspirasi dari The Smiths dan Beatles).

Namun di sisi lain, Generative AI juga bisa dilihat sebagai “mesin” yang menggabungkan konten yang sudah ada. Semua kemampuan yang dimiliki Generative AI didapat dari meniru serta menggabungkan konten yang ada pemiliknya. Karena itu, masalahnya merembet ke arah hukum dan juga etika: apakah Generative AI boleh membuat karya baru berdasarkan karya yang sudah ada?

Hal itulah yang membuat Google enggan merilis MusicLM ke publik. Namun jika masalah hukum dan etika ini bisa diatasi, kita pun akan semakin mudah membuat musik dengan MusicLM.