Find Us On Social Media :

Meresahkan! Amazon dan Universitas Prancis Larang Penggunaan ChatGPT

By Adam Rizal, Senin, 30 Januari 2023 | 15:30 WIB

ChatGPT milik OpenAI

Chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan milik OpenAI ChatGPT menjadi produk IT paling sensasional awal tahun ini yang memberikan pengalamam baru kepada pengguna.

Sayangnya, penggunaan ChatGPT dapat memberikan manfaat dan merugikan kepada penggunanya atau instansi tertentu.

Baru-baru ini Amazon memperingatkan seluruh staf dan karyawannya untuk tidak menggunakan ChatGPT untuk menulis kode atau membagikan kode yang sudah ditulis dengan ChatGPT untuk penyelesaian.

Sebelumnya, banyak karyawan Amazon membanjiri pertanyaan kanal internal Slack. "Apakah kami boleh menggunakan ChatGPT pada perangkat kerja? dan apakah kami dapat menggunakan tool berbasis AI."

Sontak! seorang pengacara Amazon langsung bergabung ke dalam diskusi di Slack dan memperingatkan para karyawan Amazon untuk tidak memberikan informasi rahasia Amazon termasuk kode yang sedang tulis kepada chatGPT.

"Ini sangat penting, karena masukan kamu dapat digunakan sebagai data pelatihan berulang bagi ChatGPT. Kami tidak ingin hasilnya mengandung atau menyerupai informasi rahasia perusahaan," tulis pengacara tersebut seperti dikutip GizChina.

Sementara itu Universitas di Prancis, Sciences Po, melarang penggunaan kecerdasan buatan ChatGPT untuk mencegah plagiarisme.

"Mahasiswa dilarang menggunakan perangkat lunak untuk membuat tugas tertulis atau pemaparan, kecuali untuk tujuan kuliah tertentu, dengan pengawasan dari pengampu mata kuliah," kata Sciences Po, diberitakan Reuters.

ChatGPT adalah perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan yang bisa menjawab pertanyaan apapun dalam cara yang mendekati manusia. Selain menjawab ChatGPT juga bisa membuat tulisan yang panjang, bahkan esai, puisi dan lelucon.

Sciences Po mengatakan hukuman terberat apabila menggunakan ChatGPT adalah dikucilkan dari kampus bahkan perguruan tinggi se-Prancis.

"Perangkat lunak ChatGPT menimbulkan pertanyaan penting untuk pendidik dan peneliti di seluruh dunia soal pemalsuan secara umum dan plagiarisme secara khusus," kata Sciences Po.

Baca Juga: Lagi Viral, Apa Itu ChatGPT dan Bagaimana Cara Menggunakannya?