Find Us On Social Media :

Alasan Beijing Rajai Pengembangan Artificial Intelligence di Dunia

By Adam Rizal, Kamis, 16 Februari 2023 | 09:30 WIB

Ilustrasi Artificial Intelligence (AI).

Pemerintah Tiongkok berkomitmen menjadi negara yang memimpin inovasi dan pengembangan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di dunia, mengingat banyak perusahaan teknologi dan startup di negara tersebut.

Sebagai cerminan mimpi Tiongkok itu, Biro Ekonomi dan Informasi Kota Beijing mengatakan Beijing memiliki 1.048 perusahaan artificial intelligence per Oktober 2022, mewakili 29 persen dari total nasional.

"Beijing memiliki kapasitas aglomerasi industri terbaik di China dengan rantai industri artificial intelligence (AI) yang berkembang dengan baik," kata laporan tersebut seperti dikutip Xinhua.

Tak hanya itu, Beijing juga memiliki lebih dari 40.000 profesional dalam bidang teknologi inti artificial intelligence dan menghasilkan makalah AI yang paling banyak dipublikasikan di negara tersebut.

Sebagai informasi, jumlah pabrik pintar dan workshop digital di Beijing masing-masing mencapai 36 dan 47 pada 2022.

Pada 2023, Beijing akan memandu perusahaan-perusahaan, lembaga penelitian, komunitas sumber terbuka (open source), dan lainnya untuk berkolaborasi demi pencapaian dalam bidang inovasi teknologi inti AI.

Fokus Kembangkan ChatGPT

Pemkot Beijing juga akan mendukung perusahaan terkemuka dalam membangun model artificial intelligence yang dapat menantang ChatGPT.

"Kota ini akan mendukung perusahaan-perusahaan kunci untuk berinvestasi dalam membangun kerangka kerja open source dan mempercepat pasokan data dasar," ujarnya, seperti dilansir dari Reuters.

Dalam sekejap, ChatGPT, telah menjadi aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah.

Fenomena itu menyadarkan Tiongkok betapa canggihnya pengembangan inovasi AI di AS. Karena itu, perusahaan-perusahaan teknologi di Tiongkok bergegas untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam produk mereka dan raksasa teknologi China seperti Baidu dan Alibaba Group.

Regulator China sejauh ini belum mengomentari ChatGPT, meskipun media pemerintah telah memperingatkan tentang risiko pasar saham.