Find Us On Social Media :

Jadi Alat Propaganda AS, China Larang Peredaran ChatGPT di Medsos

By Adam Rizal, Jumat, 24 Februari 2023 | 11:30 WIB

ChatGPT Plus

Pemerintah China memerintahkan semua perusahaan raksasa teknologi asal negaranya untuk tidak mengedarkan dan memasang chatbot milik OpenAI yaitu ChatGPT pada platformnya. Nikkei Asia melaporkan keberadaan ChatGPT sangat potensial menjadi alat propaganda oleh pemerintah AS untuk memperdaya warga China.

Pemerintah China telah memerintahkan perusahaan induk WeChat yaitu Tencent dan afiliasi Ant Group milik Alibaba untuk mematikan akses ChatGPT pada layanan platformnya atau melalui aplikasi pihak ketiga di toko aplikasi mereka.

ChatGPT senasib dengan platform asing lainnya asal AS yang tidak bisa diakses karena ada "firewall raksasa" yang dipasang pemerintah. Sebelumnya, warga China dapat mengakses ChatGPT melalui aplikasi pihak ketiga di WeChat sebelum dihapus oleh Tencent.

Tak hanya itu, Tencent juga harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah China untuk meluncurkan layanan chatbot serupa yang mirip dengan ChatGPT. Forbes telah menghubungi OpenAI untuk memberikan komentar seperti dikutip Forbes.

Pada awal pekan ini, surat kabar milik pemerintah China yaitu China Daily merilis video berjudul "Bagaimana AS menggunakan AI untuk menyebarkan disinformasi". Video itu menayangkan bagaimana ChatGPT dapat menjadi alat propaganda AS. Dalam video itu, ChatGPT merespons pertanyaan tentang Xinjiang dengan menyebutkan laporan tentang pelanggaran hak asasi manusia yang meluas oleh China terhadap minoritas Muslim Uighur di wilayah tersebut.

Kecanggihan ERNIE

Perusahaan mesin pencari Internet di dunia saat ini tidak akan tidur nyenyak melihat tingkah ChatGPT yang sukses merebut hati pengguna dalam sekejap. Usai Google memperkenalkan chatbot canggihnya AI Bard, kini giliran perusahaan mesin pencari raksasa asal China Baidu memperkenalkan ERNIE Bot.

Chatbot ERNIE Bot dikembangkan dengan teknologi artificial intelligence (AI) dan akan segera rampung pada Maret tahun ini.

Nantinya, ERNIE Bot akan menawarkan kemampuan mirip dengan ChatGPT yang dapat menghasilkan teks seperti manusia berdasarkan input.

CEO Baidu Robin Li mengatakan perusahaan harus bergerak lincah dalam menyikapi dinamika perkembangan perangkat atau solusi teknologi berbasis artificial intelligence (AI) di pasar baik di teknologi dan aplikasi bisnis.

"Kami harus bergerak lincah supaya dapat bertahan dan untung. ERNIE Bot akan memberikan pengalaman baru kepada pengguna," katanya seperti dilansir Xinhua.

Robin Li mengatakan Baidu memiliki semua sumber daya untuk menggarap proyek chatbot canggih yang serupa dengan ChatGPT baik itu dari tata letak full-stack pada kerangka kerja AI, termasuk cip, kerangka pembelajaran mendalam, model besar, dan aplikasi pencarian.

"Kami tidak kalah dengan para kompetitor untuk mengembangkan teknologi ini," ujarnya.

Baidu terus berupaya selama bertahun-tahun untuk mengembangkan kecerdasan buatan. Pada Maret 2019, Baidu mengusulkan kerangka kerja ERNIE, yang memadukan pengetahuan berdasarkan pembelajaran mendalam dan kemampuan pembelajaran berkelanjutan.