Microsoft menghadirkan update terbaru sistem operasi Windows 11 yang menghadirkan ChatGPT ke dalam kotak pencarian di task bar sistem operasi tersebut.
Banyak pihak menilai kehadiran ChatGPT itu adalah permulaan karena OpenAI baru saja mengumumkan bahwa ChatGPT dan Whisper tersedia untuk pengembang melalui API karyanya.
Pengguna juga harus berada dalam program pratinjau Bing AI sehingga pengguna dapat mengakses fitur Windows 11 baru dari kotak pencarian di bilah tugas atau taskbar Windows 11 mereka.
“Kotak pencarian adalah salah satu fitur yang paling banyak digunakan di Windows, dengan lebih dari setengah miliar orang menggunakannya setiap bulan, dan sekarang dengan kotak pencarian Windows yang dapat diketik dan Bing bertenaga AI baru sebagai inti dari pengalaman ini, Anda akan dapat menemukan jawaban yang Anda cari lebih cepat dari sebelumnya,” tulis search Microsoft.
Fitur itu diklaim bisa menjadi versi yang lebih baik dari apa yang telah kita lihat sebelumnya Bing AI di Edge.
Selain pencarian web umum, pengguna Windows 11 akan dapat mengajukan pertanyaan dalam bahasa alami dan mendapatkan jawaban yang relevan dengan fitur AI. Dilansir dari Engadget, perkenalan fitur ini bisa menjadi langkah yang cukup cerdas oleh search Microsoft.
OpenAI meluncurkan solusi Whisper yang dapat melakukan transkripsi percakapan menjadi teks, dengan biaya sebesar USD0,006 atau Rp91,67 per menit. Pengguna akan dibebankan biaya sebesar USD1 atauRp15.278 untuk melakukan transkripsi selama dua jam 24 menit.
Whisper juga mampu memahami 99 bahasa dan dapat menyediakan terjemahan bahasa Inggris dari percakapan.
OpenAI memiliki potensi besar untuk mendisrupsi Siri dan Google Assistant yang hanya dapat memahami beberapa bahasa. Perusahaan dapat menggunakan API OpenAI untuk mengembangkan chat bot baru, dan sejumlah perusahaan telah melakukannya. OpenAI adalah sosok dibelakang ChatGPT yang sedang hits saat ini. Saking populernya, ChatGPT dan teknologi AI generatifnya saat ini bahkan membuat search Google ketar-ketir. Perusahaan teknologi lainnya seperti Alibaba juga belakangan diketahui mulai tertarik mengembangkan hal serupa.