Sementara itu, delapan legacy projects yang telah disusun fokus membangun dan meningkatkan investasi intra-ASEAN yang lebih kuat melalui pemberian insentif terhadap perusahaan di kawasan tersebut. Hal ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem usaha yang terintegrasi antarnegara di kawasan ASEAN.
Kerjasama ekonomi Indonesia-Vietnam
Sebelumnya, Indonesia dan Vietnam sendiri telah menjalin kemitraan di berbagai sektor, seperti pembangunan pedesaan, pemanfaatan batu bara dan gas, serta kerja sama hukum.
Baca Juga: Alasan Beijing Rajai Pengembangan Artificial Intelligence di Dunia
Vietnam sendiri menempati peringkat ke-11 di antara mitra dagang utama Indonesia dengan volume perdagangan sebesar 14 miliar dollar AS pada 2022.
Perusahaan Indonesia telah berinvestasi secara signifikan di Vietnam dengan 106 proyek investasi valid senilai 638,9 juta dollar AS. Selain itu, lebih dari 40 perusahaan Indonesia beroperasi di Vietnam. Perusahaan tersebut memproduksi barang dan jasa, baik untuk pasar maupun ekspor Vietnam.
Sementara itu, perusahaan Vietnam juga telah menginvestasikan 59 juta dollar AS dalam 17 proyek di Indonesia pada sektor perdagangan, teknologi informasi, dan pertanian.
Ketua Alternatif ASEAN–BAC Bernardino Vega mengatakan bahwa Indonesia dan Vietnam telah sering melakukan pertukaran delegasi dan menandatangani sejumlah kesepakatan dan perjanjian kerja sama, termasuk deklarasi visi bersama untuk kerja sama pertahanan periode 2017-2022.
Baca Juga: INDELIX 2022: Literasi Digital Kota Bandung & Kabupaten Sleman Tertinggi
Pada Desember 2022, misalnya, Indonesia dan Vietnam secara resmi mengumumkan penetapan batas Zona Ekonomi Eksklusif berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut 1982 dengan menghormati hak ekonomi masing-masing negara.
“Kami percaya bahwa terdapat beberapa peluang ekonomi potensial yang dapat dijajaki antara kedua negara, yang juga dapat berkontribusi dalam penguatan kawasan ASEAN,” ujar Bernardino.
Pada roadshow yang digelar selama tiga hari berturut-turut tersebut, Arsjad dan delegasi bisnis ASEAN-BAC Kadin pun bertemu dengan beberapa pemangku kepentingan, seperti Vietnam Central Bank, Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Vietnam, Ketua Komite Rakyat Kota Thu Duc dan Kota Ho Chi Minh, Ketua Vietjet, Perusahaan Mekanik Transportasi Saigon, dan Vietnam Chambers of Commerce.
Bersama dengan para pemangku kepentingan tersebut, delegasi ASEAN-BAC juga membahas kolaborasi legacy ASEAN-BAC, seperti ASEAN QR Code dan Inclusive Closed Loop, serta percepatan pengembangan sektor-sektor utama yang disorot oleh Presiden Joko Widodo, seperti pembangunan infrastruktur, energi terbarukan, dan pemanfataan teknologi mutakhir di berbagai sektor.