Platform chatbot berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT mengalami masalah bug yang menyebabkan riwayat percakapan sejumlah pengguna bocor dan bahkan bisa dilihat pengguna lain.
CEO OpenAI Sam Altman mengonfirmasi kebocoran data itu dan menyesali insiden tersebut.
"Kami mengalami masalah signifikan di ChatGPT karena bug dalam open source library, yang sekarang telah diperbaiki dan kami baru saja selesai memvalidasi. Sebagian kecil pengguna dapat melihat judul riwayat percakapan pengguna lain," katanya dalam sebuah cuitan.
Dikutip dari PC Mag, meski beberapa orang khawatir gangguan privasi ini disebabkan oleh peretasan, Altman menegaskan masalahnya terdapat pada bug perangkat lunak di "open source library" yang tidak disebutkan namanya.
"Kami merasa menyesal tentang kejadian ini," ujarnya.
OpenAI langsung memperbaiki bug yang menyebabkan sejumlah pengguna bisa melihat judul histori percakapan milik orang lain.
OpenAI kepada Bloomberg membenarkan bahwa sejumlah pengguna bisa melihat judul percakapan milik pengguna lain dengan chatbot ChatGPT, namun, isi percakapan tidak terlihat.
Saat ini ChatGPT sudah kembali menyala tetapi OpenAI masih memulihkan histori percakapan pengguna.
Meskipun sudah memiliki 100 jutaan pengguna, ChatGPT dan sejumlah alat kecerdasan buatan serupa lainnya masih berada dalam versi beta.
OpenAI mengingatkan pengguna untuk tidak membagikan informasi yang sensitif dalam percakapan dengan chatbot itu. Beberapa waktu lalu OpenAI meluncurkan GPT-4, pembaruan dari GPT-3.5 yang diluncukan pada 30 November 2022.