Layanan chabot berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT sukses mendisrupsi industri teknologi dengan kemampuannya yang mengesankan. Dalam sekejap, pengguna chatGPT langsung meroket dan menginspirasi perusahaan IT lainnya memperkenalkan layanan serupa.
Sayangnya tidak semua negara dapat mengakses layanan chatbot ChatGPT seperti Italia, Korea Utara, Iran, Rusia, dan China.
Bahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengancam akan menghentikan akses ChatGPT jika tidak terdaftar dalam penyelenggara sistem elektronik (PSE).
Baru-baru ini Otoritas Perlindungan Data Italia (Garante per la protezione dei dati personali) telah meminta OpenAI untuk menghentikan akses ChatGPT di Italia karena permasalahan keamanan data dan privasi pengguna.
Garante mengungkapkan OpenAI mengumpulkan dan menyimpan data pribadi dalam jumlah besar untuk tujuan "melatih" algoritme.
Garante juga menyerat kasus ChatGPT yang membocorkan obrolan pengguna dan informasi pembayaran walaupun OpenAI telah mengungkapkan penyebab kebocoran obrolan pengguna itu karena adanya bug.
Permasalahan lainnya, Garante melihat ChatGPT tidak menghadirkan sistem verifikasi usia seperti platform media sosial pada umumnya. "ChatGPT mengekspos anak di bawah umur karena jawaban yang diberikan sama sekali tidak sesuai dengan tingkat perkembangan dan kesadaran mereka," katanya.
OpenAI telah melakukan klarifikasi bahwa perusahaan berkomitmen untuk menjaga privasi orang dan memberikan pengembalian dana kepada semua pengguna di Italia yang membeli langganan ChatGPT Plus pada Maret.
"Kami percaya bahwa kami menawarkan ChatGPT sesuai dengan GDPR dan undang-undang privasi lainnya. Kami akan bekerja sama dengan Garante dengan tujuan memulihkan akses Anda sesegera mungkin," ujarnya seperti dilansir Hindustan Times.
Mengapa ChatGPT tidak dapat diakses di Korea Utara, Rusia, Cina, Iran?
Situs web dan aplikasi asing, terutama yang berasal dari Amerika Serikat, dilarang keras di China. Beijing khawatir ChatGPT akan membantu pemerintah AS dalam menyebarkan informasi yang salah dan memanipulasi narasi global untuk kepentingan strategisnya sendiri.
Sejak diluncurkan pada bulan November, ChatGPT juga telah membatasi wilayahnya di Rusia, mencegah pengguna mengakses layanannya dari negara tersebut.
Negara-negara lain yang telah dijauhkan oleh perusahaan AI yang berbasis di Amerika Serikat ini, sehingga tidak dapat diakses, termasuk Korea Utara dan Iran.