Generasi Z atau yang sering disebut sebagai Gen-Z di Amerika Serikat (AS) mulai meninggalkan smartphone dan beralih memakai feature phone yang terlihat jadul.
Hal ini membuat penjualan feature phone laris manis dan mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut laporan perusahaan riset pasar Canalys, penjualan feature phone di AS naik hingga 5 persen pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sebaliknya, penjualan smartphone justru mengalami penurunan sebesar 8 persen di kuartal yang sama.
Tren ini terjadi karena banyaknya keluhan mengenai dampak negatif penggunaan smartphone pada kesehatan mental dan fisik, seperti gangguan tidur, kecanduan, dan kurangnya interaksi sosial secara langsung.
Karena itu, banyak Gen-Z dan Millennial yang memilih untuk kembali menggunakan feature phone sebagai alternatif untuk tetap terhubung dengan dunia digital tanpa mengalami dampak negatif yang terlalu besar.
Tak hanya itu, feature phone juga juga jauh lebih aman daripada smartphone karena lebih sulit untuk di-hack dan memiliki sedikit atau bahkan tidak ada aplikasi yang dapat memperoleh akses ke data pengguna.
Selain itu, feature phone juga lebih hemat daya dan memiliki daya tahan baterai yang lebih lama, sehingga pengguna tidak perlu sering-sering mengisi daya. Meskipun feature phone tidak memiliki fitur canggih seperti smartphone, namun keuntungan dari penggunaan feature phone ini cukup besar bagi sebagian besar penggunanya.
Diharapkan tren ini akan terus berlanjut dan semakin banyak orang yang menyadari pentingnya kesehatan mental dan fisik dalam menggunakan teknologi digital.