Pemerintah Italia memblokir akses ke ChatGPT, sebuah model bahasa besar yang dilatih oleh OpenAI berdasarkan arsitektur GPT-3.5 yang sangat canggih.
Tindakan ini dilakukan setelah beberapa kelompok advokasi hak asasi manusia dan pengamat keamanan siber mempertanyakan kemampuan ChatGPT untuk menjaga privasi dan keamanan penggunanya.
Kementerian Komunikasi Italia mengungkapkan pemblokiran ChatGPT bertujuan untuk melindungi masyarakat Italia dari risiko yang timbul dari penggunaan teknologi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Kami mengambil langkah ini sebagai upaya untuk memastikan bahwa pengguna internet di Italia dilindungi dari potensi risiko dan ancaman terhadap privasi dan keamanan mereka," kata juru bicara kementerian dalam sebuah pernyataan.
Menurut otoritas Italia, pada 20 Maret 2023 ChatGPT melakukan pelanggaran data yang melibatkan percakapan pengguna dan informasi pembayaran. Dikatakan bahwa tidak ada dasar hukum untuk membenarkan "pengumpulan dan penyimpanan massal data pribadi dalam tujuan 'melatih' algoritma yang mendasari pengoperasian platform".
OpenAI mengklaim bug yang menyebabkan kebocoran tersebut telah diperbaiki. Kendati begitu, pelanggaran data bukan satu-satunya penyebab kekhawatiran pemerintah Italia.
Italia bisa dibilang negara pertama yang melarang sementara ChatGPT sebagai respons masalah data dan privasi. Tapi ketakutan serupa telah meningkat di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat.
Awal pekan ini, Center for AI and Digital Policy mengajukan keluhan kepada Federal Trade Commission atas versi terbaru ChatGPT. Mereka menggambarkan platform itu memiliki kemampuan untuk "melakukan pengawasan massal dalam skala besar."
Siap Bekerjasama
Pengembang chatbot dengan kecerdasan buatan (AI) ChatGPT, OpenAI akan melobi pemerintah Italia supaya akses ChatGPT kembali dibuka.
OpenAI akan mengirim sejumlah dokumen yang diminta Otoritas Data Italia (Garante) supaya pemblokiran itu bisa dicabut.
"Kami tidak berniat untuk mengerem pengembangan AI dan kami akan menghormati aturan yang bertujuan untuk melindungi data pribadi warga negara Italia dan Eropa," ujar CEO OpenAI Sam Altman seperti dilansir Reuters.
"Kami berjanji akan lebih transparan dalam menangani data pengguna dan memverifikasi usia pengguna," ucapnya.
Garante akan mengevaluasi proposal yang dibuat oleh OpenAI. Sebuah sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa kemungkinan akan memakan waktu beberapa hari untuk menilai isi surat yang disampaikan OpenAI tersebut.