CEO Twitter Elon Musk memborong 10 ribu GPU untuk pengembangan proyek artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan Twitter. Nantinya, 10 ribu GPU itu akan digunakan di salah satu dari dua pusat data Twitter yang tersisa.
Musk sangat berkomitmen dan mendorong Twitter untuk mengembangkan AI generatif dengan memanfaatkan pasokan data yang berlimpah. Hal itu dikarenakan penggunaan AI generatif dapat meningkatkan fungsi pencarian di Twitter dan membantu perusahaan membangun kembali bisnis iklan mereka.
Sebelumnya, Musk meminta pengembangan AI dihentikan terlebih dahulu karena berpotensi merugikan umat manusia dan ia mendesak adanya sebuah regulasi AI yang mengatur standarisasi dan pengembangan AI seperti dilansir Engadget.
Pada awal Maret 2023, CEO Twitter ini resmi mempekerjakan Igor Babuschkin dan Manel Kroiss, dua peneliti mantan karyawan Deepmind AI, unit kecerdasan buatan di bawah Alphabet.
Musk juga memiliki hubungan yang rumit dengan OpenAI dan layanan chatbot AI ChatGPT. Ia mendirikan OpenAI bersama Sam Altman dan beberapa tokoh teknologi lainnya sebagai organisasi nirlaba pada tahun 2015.
Pada tahun 2018, Musk meninggalkan OpenAI kabarnya karena konflik kepentingan dengan perannya di Tesla.
Kini setelah OpenAI dan ChatGPT menjadi semakin populer, Musk terus mengkritik perusahaan yang ia dirikan karena dianggap telah beralih menjadi perusahaan yang mengejar keuntungan.