Kementerian Perdagangan menargetkan program digitalisasi 1 juta UMKM di 1.000 pasar rakyat di Indonesia. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa digitalisasi dilakukan guna menggandakan pendapatan dan omzet UMKM hingga puluhan kali lipat.Sebagai perusahaan yang fokus pada digitalisasi pasar, Titipku sepakat dengan gerakan ini. Pasalnya, dari hasil riset yang Tim Riset Titipku susun, digitalisasi di pasar memang berdampak baik bagi para pedagang, pelanggan, kurir, hingga perekonomian Indonesia secara umum.Sejak 2022, Tim Riset Titipku mengembangkan sebuah riset bertajuk “Digitizing Traditional Market in Indonesia”. Riset ini mencoba menjawab beberapa pertanyaan seputar digitalisasi pasar tradisional, seperti: (1) Bagaimana kesiapan pasar saat ini dalam menerima teknologi digital? (2) Apa masalah yang dialami pasar saat ini sehingga digitalisasi bisa menjadi solusi? dan, (3) Apa peran digitalisasi terhadap ketahanan UMKM dan pasar dalam menghadapi ancaman resesi?Isi Laporan Riset
Laporan riset ini terbagi menjadi tujuh bagian utama. Pada bagian pertama, Tim Riset Titipku memaparkan kondisi real pasar, mulai dari jumlah pasar di Indonesia, pembagian jenis pasar, hingga transaksi yang dihasilkan di pasar. Selain itu, bagian ini juga membahas masalah terkini yang dialami pedagang pasar seperti kurangnya modal hingga rantai pasokan yang panjang.Bagian kedua membahas inovasi teknologi yang bisa ditawarkan untuk pasar tradisional. Pada bagian ini, Tim Riset Titipku berkaca pada teknologi yang diciptakan oleh Titipku, seperti Aplikasi Belanja Titipku dan Aplikasi Titipku Lapak. Melalui aplikasi ini, pedagang jadi punya ruang luas untuk berdagang tanpa terbatas jarak. Sementara, melalui Aplikasi Titipku Lapak, pedagang bisa mengatur lapaknya sendiri. Tiap transaksi digital dan uang yang masuk juga tercatat riwayatnya sehingga bisa dijadikan dokumentasi untuk mencari modal usaha.
Titipku menawarkan pengalaman berbelanja yang berbeda, melibatkan pedagang, pembeli dan Jatiper.
Secara umum, hasil survei menunjukkan bahwa digitalisasi pasar mempermudah proses belanja dan mencari produk. Pelanggan juga menilai belanja daring terpercaya karena ada layanan dari customer service yang siap membantu. Oleh sebab itu, para pelanggan merasa belanja daring menjadi kebiasaan baru yang mungkin tetap dilakukan bahkan ketika COVID-19 sudah mereda.Sementara, hasil wawancara ke pedagang juga menghasilkan beberapa temuan, di antaranya: proses penjualan barang jadi lebih mudah, proses mengiklankan produk jadi lebih mudah, proses penggunaan aplikasi tidak sulit, dan penjualan secara daring bisa meningkatkan omzet pedagang.Di bagian ketujuh, Tim Riset Titipku memberi kesimpulan atas hasil riset dan saran terkait tindak lanjut dari hasil riset. Secara umum, Titipku mendukung gerakan pemerintah untuk mendigitalisasi UMKM dan pedagang pasar, dan proses ini harus dilakukan sesegera mungkin. Tujuannya, agar omzet pedagang meningkat dan mereka bisa siap menghadapi resesi.