Google akan menambahkan fitur-fitur artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan konten-konten video pendek ke dalam mesin pencarinya Google Search untuk meningkatkan jumlah penggunanya.
Menurut dokumen internal Wall Street Journal, Google ingin membuat mesin pencarinya menjadi lebih 'visual, snackable, personal, dan human'. Google akan menambahkan fitur AI seperti chatbot AI Bard dan akan menampilkan lebih banyak konten media sosial dan video pendek.
Google akan mengalihkan layanannya dari yang saat ini hanya menampilkan '10 link biru' di hasil pencarian menjadi lebih interaktif. Misalnya, pengguna bisa menanyakan pertanyaan lanjutan atau melihat visual yang tersedia seperti video TikTok.
Wall Street Journal melaporkan konten visual seperti itu nantinya akan lebih banyak muncul di Google. Proyek AI bernama Magi ini akan memungkinkan pengguna untuk bercakap-cakap dengan AI.
Namun, Google belum secara resmi mengumumkan kapan mereka akan meluncurkan fitur ini. Walau begitu, fitur ini sudah banyak dinantikan oleh banyak orang dan dianggap dapat menjadi suatu milestone dalam pengembangan AI ke depan.
Google perlahan-lahan mulai mengejar ketertinggalannya dari Microsof yang sudah melengkapi mesin pencari Bing dengan teknologi chatbot AI.
Musuh Utama
Ilustrasi Google AI
Saat ini perusahaan raksasa teknologi berlomba-lomba mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan mengintegrasikannya ke dalam produknya.
Kesuksesan OpenAI mengembangkan chatbot AI ChatGPT cukup membuka mata para perusahaan teknologi bahwa pengembangan teknologi AI generatif memiliki peran penting di masa depan.
Salah seorang karyawan Google yang merupakan senior software engineer mengungkapkan pesaing utama Google dalam pengembangan teknologi AI bukanlah OpenAI yang mengembangkan ChatGPT.
"Kebenarannya adalah kami tidak diposisi untuk memenangkan perlombaan AI termasuk OpenAI. Di saat kami bersaing, pihak ketiga diam-diam mengambil makan siang kami," kata Engineer Google seperti dikutip The Guardian.