Sony memproyeksikan akan meraup laba sebesar 1,17 triliun Yen atau Rp125,9 triliun pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2024 nanti. Sony juga berharap bisa menjual 25 juta unit PS5 pada tahun fiskal ini.
Terlaris di AS
Sony patut bangga dengan konsol game terbarunya PlayStation 5 (PS5) karena konsol game itu mencatat penjualan tercepat dalam sejarah Amerika Serikat (AS). Padahal, konsol game itu baru dirilis lima bulan lalu.
Direktur Eksekutif NPD Mat Piscatella mengatakan Nintendo Switch telah menjadi platform perangkat keras dengan penjualan tertinggi pada kuartal pertama tahun ini.
“Sedangkan PS5 dari Sony menduduki peringkat pertama di Amerika dalam hal nilai penjualan,” ujarnya, seperti dikutip Gizmochina.
Pada akhir tahun lalu, Sony telah meluncurkan konsol game PS5 di Amerika dan Jepang pada bulan November. Kemudian konsol game itu tersedia di lebih banyak wilayah pada bulan yang sama.
Data mengungkapkan nilai penjualan konsol game Sony lebih tinggi 47 persen daripada Maret 2020, dan mencatat rekor bulan Maret sebesar US$ 680 juta (Rp 9,9 triliun), mengalahkan level tertinggi pada Maret 2008 yang nilainya US$ 552 juta.
Sementara itu penjualan konsol game Sony tahun ini sudah mencapai US$ 1,4 miliar (Rp 20,3 triliun), meningkat 81 persen dibandingkan tahun lalu.
Per 31 Maret 2022, Sony menjual PS5 lebih dari 12,8 juta unit, melebihi penjualan PS4 di tahun kedua peluncurannya.
Sony juga memimpin dalam hal penjualan aksesori, dengan pengontrol PS5 DualSense menjadi aksesori utama dalam nilai penjualan, khususnya untuk bulan Maret dan kuartal pertama tahun 2021.
Dalam berita terkait, Sony juga telah meluncurkan pembaruan PS5 baru awal pekan ini. Update itu memungkinkan penyimpanan tambahan untuk konsol dan One-Touch Play, yang menyalakan TV saat konsol dihidupkan.
Pembaruan PlayStation 5 ini juga memberi pemain kemampuan untuk melihat persentase baterai pengontrol mereka saat mengisi daya, serta dukungan 120Hz untuk monitor PC 1080p/120 Hz, yang memungkinkan gameplay 120fps.