Saat ini serangan siber semakin masif dan pintar serta banyak memakan korban. Apalagi, banyak perusahaan yang berbondong-bondong pindah ke sistem cloud untuk menyimpan data pelanggan.
Tentunya, perusahaan-perusahaan itu memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga data keamanan pelanggan.
Layanan cloud computing Huawei Cloud berkomitmen menjamin keamanan data pengguna dari ancaman serangan. Huawei Cloud menjamin penggunanya terhadap serangan siber hingga 95 persen.
"Huawei Cloud memiliki manajemen risiko yang dinamis dan operasi pemeliharaan pintar untuk mengatasi dan menghindari ancaman siber lebih dari 70 persen hanya dalam satu menit, dan 95 persen dalam lima menit,” President of Marketing Dept Huawei Cloud William dalam ajang konferensi "Huawei Asia Pacific Partners Conference 2023".
Huawei Cloud memiliki sistem deteksi serangan yang dapat bekerja secara otomatis dan mendeteksi hingga 95 persen ancaman tiap lima menit.
“Serangan siber terjadi jutaan kali tiap harinya, jika pebisnis tidak mampu mengatasi ini dengan otomatis, tidak juga bisa menggunakan teknologi AI, teknologi pemeliharaan pintar yang masif, bagai mana mengatasinya,” katanya seperti dilansir Antara.
Selama satu tahun belakangan, ada 100 miliar kali kejahatan siber di dunia, dan jutaan kali serangan tiap harinya. Sementara di Indonesia, berdasarkan data yang Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI, terdapat satu miliar serangan siber di Indonesia sepanjang tahun 2022.
“Kami dapat menyediakan layanan Cloud dengan reliabilitas yang sangat tinggi (ultra high), yang dapat dipastikan,” ujar Dong.
Dong menyebut Huawei Cloud juga menyediakan latensi yang rendah hingga 50 ms di seluruh dunia, dan latensi di bawah 29ms di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dong mengklaim, angka ini lebih baik dari penyedia layanan serupa yang tersedia.
Infrastruktur Cloud berskala global ini memiliki total 29 wilayah kerja yang tersebar di seluruh dunia dan zona 78 AZ yang tersebar di 170 negara dan wilayah.
Setelah kehadirannya di Indonesia tahun lalu, tahun ini, semakin banyak pelanggan yang memanfaatkan Huawei Cloud seperti di Turki, Arab Saudi, Filipina, dan Mesir.
Dengan empat puluh juta pengembang (developer) dan lebih dari delapan juta pelanggan, Huawei Cloud menyediakan lebih dari 240 jenis layanan yang tergabung dalam empat lini produk, mulai dari pengembangan produk, manajemen data pemerintahan, hingga pengembangan teknologi AI dan konten digital.