Berkolaborasi, NTT Ltd., dan Cisco meluncurkan solusi IoT-as-a-Service yang menawarkan efisiensi operasional dan keberlanjutan.
Solusi ini dibangun dengan memanfaatkan portofolio Edge as a Service dari NTT dan kemampuan IoT dari Cisco. Solusi ini memanfaatkan keahlian NTT di bidang managed service, real-time analytics, otomatisasi di edge, dan manajemen lingkungan TI. Sementara Cisco menghadirkan kemampuan IoT dan Low Power Wide Area Networking (LoRaWAN) pada solusi terbaru ini.
Untuk mendukung solusi IoT-as-a-Service ini, NTT memperkuat konsultasi bisnis dan layanan IoT-nya dengan menggabungkan lebih dari 1.000 praktisi dan 100 use case di berbagai bidang, seperti connected cars, manajemen armada, pemeliharaan prediktif, kota pintar, digital twins, connected factories, utilitas, dan banyak lagi. NTT juga melatih lebih dari 500 ahli penjualan Cisco untuk mempercepat kemampuan gabungan dan strategi pemasarannya.
Dengan solusi ini, menurut Samuel Pasquier, VP of Product Management, Industrial IoT Networking, Cisco, pelanggan akan terakselerasi untuk beralih ke model IoT-as-a-Service sehingga pelanggan dapat dengan cepat mewujudkan manfaat bisnis dari IoT.
"Kami mempercepat inisiatif bisnis IoT untuk memberikan portofolio yang kuat atas layanan yang dapat diulang dan dapat disesuaikan untuk memenuhi permintaan pelanggan akan solusi semacam ini. Kami berada dalam posisi yang unik," kata Devin Yaung, SVP Group Enterprise IoT Products and Services, NTT.
Salah satu pengguna solusi IoT-as-a-Service ini adalah Compagnie Intercommunale Liégeoise des Eaux (CILE), perusahaan distribusi air publik asal Belgia.
Ribuan sensor LoRaWAN dipasang NTT dan Cisco di seluruh infrastruktur CILE. Sensor ini memberikan visibilitas jarak jauh yang dapat meningkatkan efisiensi operasional terkait kualitas air, konsumsi, distribusi, dan pemeliharaan.
Dalam keterangan tertulis, NTT menjelaskan bahwa solusi ini juga dibekali teknologi pintar seperti smart distribution network, pembacaan jarak jauh melalui smart meter, smart grid untuk manajemen jarak jauh, perangkat IoT yang terkoneksi, dan AI, yang disediakan sebagai layanan terkelola. Jaringan ini juga menyediakan building block untuk mendukung contoh penggunaan lain di bidang sustainability, seperti pengelolaan limbah, pengelolaan parkir, kualitas air, dan kontrol lampu jalan.
"Di CILE, kami menyediakan infrastruktur penting untuk 24 kota di Belgia, yang berarti efisiensi, keamanan, dan keandalan sebagai kuncinya," kata William de Angelis, CIO dan CDO di CILE.
Menurut de Angelis, solusi NTT dan Cisco ini memungkinkan analitik real-time terhadap fasilitas dan jaringan distribusi kami, misalnya deteksi kebocoran yang lebih cepat, sehingga staf CILE dapat merespons masalah secara instan dan memperluas jaringan ke kasus penggunaan keberlanjutan lainnya.
Mendukung solusi ini, NTT mengaktifkan unit bisnis khusus IoT yang menggabungkan keahlian dan kemampuan mendalam dari seluruh dunia. Tim yang terdiri atas 1.000 konsultan, insinyur, arsitek perusahaan, dan pakar keberlanjutan akan membangun, menyebarkan, dan mengelola lebih dari 100 contoh penggunaan di berbagai bidang seperti connected cars, manajemen armada, pemeliharaan prediktif, kota pintar, digital twins, connected factories, dan sebagainya.
Pasar IoT global diperkirakan akan tumbuh 19 persen pada tahun 2023, dengan pasar potensial sebesar USD 483 miliar pada tahun 2027.