Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah melancarkan perang dagang kepada pemerintah China dan banyak perusahaan teknologi asal China yang diblack list oleh AS dan sekutunya.
Huawei dan ZTE telah merasakan perihnya perang dagang tersebut. Smartphone Huawei pun dilarang menggunakan Google Mobile Services (GMS) termasuk Androidnya dan itu berdampak besar terhadap anjloknya penjualan smartphone Huawei.
AS menjadikan Huawei dan ZTE sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya. Bahkan, baru-baru ini TikTok juga berada dibawah ancaman pemblokiran secara nasional di AS. Negara bagian Montana telah melarang penggunaan TikTok terlebih dahulu.
Kali ini China akan memblokir perusahaan semikonduktor asal AS Micron. Semua produk-produk Micron dilarang dikirim ke China.
"Kami akan berkomunikasi langsung dengan otoritas China untuk menjelaskan posisi kami dan mengklarifikasi keputusan mereka," kata perwakilan Departemen Perdagangan AS seperti dikutip PhoneArena.
"Kami juga akan berkomunikasi dengan para mitra untuk membahas soal dampak pasar chip memori yang disebabkan oleh keputusan China," ujarnya.
Perwakilan Micron Technology juga mengonfirmasi soal diblokirnya pengiriman chip memori ke perusahaannya ke China.
"Kami akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah China," tertulis dalam keterangan tersebut.
Tahun lalu, Micron mengantongi 11 persen dari total pendapatannya dari China. Angka itu setara dengan US$ 30,8 miliar. Adapun portofolio produk mereka mencakup DRAM, memori flash NAND, dan SSD.
Beberapa klien besar Micron di China adalah Lenovo, Xiaomi, Inspur Electronics Information, ZTE, Coolpad, China Electronics Corp, dan Oppo.
Dengan pemblokiran ini, beberapa raksasa teknologi produsen chip memori asal Korea Selatan akan diuntungkan. Misalnya Samsung Electronics dan SK Hynix.