Find Us On Social Media :

Bos ChatGPT Ungkap Cara Membuat AI yang Aman, Harus Ada Regulasi

By Adam Rizal, Kamis, 15 Juni 2023 | 09:30 WIB

Ilustrasi Artificial Intelligence (AI).

Teknologi artificial intelligence (AI) memiliki dampak luar biasa terhadap pertumbuhan industri termasuk industri militer. Industri keamanan dan pertahanan dapat mengembangkan senjata mematikan berbasis teknologi AI yang canggih.

Namun, sejatinya teknologi AI harus digunakan untuk kemaslahatan umat manusia dan tidak digunakan untuk membunuh.

CEO OpenAI Sam Altman mengatakan dunia harus sepakat teknologi AI tidak boleh mengancam jiwa manusia dan AI harus mampu mempelajari preferensi pengguna termasuk soal moral dan etika.

"Jika saya bertanya ke AI, apa makanan paling enak di dunia? Nasi goreng. Saya rasa bisa itu, menurut saya pribadi. Orang lain pasti punya jawaban yang berbeda dan AI harus dipersonalisasi," ujar Sam Altman di Jakarta.

Karena itu, Teknologi AI harus dapat mempelajari perbedaan antar manusia, antar negara, dan budaya. Dengan kemampuan ini, AI bisa memberikan jawaban dan respons yang paling tepat untuk orang yang berbeda di seluruh dunia.

Tak hanya itu, AI juga harus mempelajari karakter respons yang diinginkan oleh penggunanya sesuai tujuan penggunaan.

Sam Altman menegaskan pentingnya pembuatan regulasi pengembangan AI yang berdasarkan multi-level termasuk pembatasan penggunaan AI untuk hal yang paling dasar.

Di tingkat paling global, harus ada kesepakatan soal pembatasan penggunaan AI untuk hal yang paling dasar.

"Misalnya teknologi AI tidak bisa digunakan untuk membunuh. Itu paling dasar. Saya rasa semua setuju," tutupnya.

Kemudian, setiap wilayah mulai dari negara hingga budaya bisa menerapkan batasan sendiri berdasarkan etika dan hukum masing-masing.

Altman sendiri juga mendorong bagi pihak yang ingin mendaftar dalam programnya yang ingin membantu permasalahan terkait hal ini, dan menginginkan masukan terkait apa yang tim OpenAI pikirkan dan yang sedang dicoba.

Terkait pendapat mengenai bias dalam AI, Altman mengklaim bahwa mereka memiliki alat yang luar biasa, yang mampu belajar dan memahami bahasa alami sehingga memiliki penegakan dari sistem, berbeda dari teknologi sebelumnya.

Sembari mengetahui bagaimana orang merasakan teknologi, arah dan hal-hal yang mungkin atau tidak dilakukan, dirinya juga akan mencari cara untuk mengurangi risiko yang cukup serius.

“Saya pikir ini seperti teknologi yang tidak dapat dihentikan, dan tentu kita tidak boleh menghentikannya. Namun, kita perlu membimbingnya cukup banyak” jelasnya.