Perkembangan dan adopsi artificial intelligence (AI) yang sangat pesat membukakan peluang karier baru di bidang teknologi bagi siapa pun yang memiliki kualifikasi di bidang tersebut.
Sejak mengenal artificial intelligence (AI), Adhi Setiawan sudah bermimpi ingin memiliki karir yang bisa memberikan kesempatan baginya mendalami teknologi tersebut.
Lulusan dari Universitas Brawijaya, Malang, ini menceritakan bahwa awalnya ia tidak percaya diri dengan kemampuannya. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan Adhi dalam mobilitas.
Gigih mempelajari IT dari berbagai pelatihan, termasuk bergabung dengan komunitas seperti Jakarta AI Research, Adhi pun mendapat kesempatan mendalami machine learning melalui program Bangkit.
“Sebagai mahasiswa jurusan IT, saya sudah memiliki dasar untuk paham tentang coding dan programming. Namun, program Bangkit memberikan peluang untuk melihat kembali apa saja yang sudah dipahami dan apakah ada ilmu baru yang bisa dipelajari. Mempelajari machine learning sendiri membuat saya lebih paham tentang dasar AI," jelas alumni program Bangkit tahun 2021 ini.
Menurut Adhi, melalui program Bangkit, ia memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pengalaman praktik yang lebih luas.
“Saat mengerjakan capstone project, saya dapat mengasah ilmu secara praktikal dengan contoh proyek yang lebih kompleks. Pengalaman ini bahkan membantu saya menyusun skripsi,” tambahnya.
Berkat perjuangan dan kegigihannya mempelajari machine learning dan AI, Adhi memperoleh kesempatan berkarier sebagai AI Engineer di Kalbe Digital Lab. Di sini Adhi dapat melakukan riset dan mengembangkan model AI yang berfokus pada layanan kesehatan.
“Program Bangkit memberikan materi belajar berkualitas yang bisa diimplementasikan secara praktikal untuk mengasah kemampuan. Namun, diperlukan kesabaran, kegigihan, dan pantang menyerah untuk akhirnya bisa menguasai suatu bidang,” terang Adhi.
Kepada peserta program Bangkit lainnya, Adhi memberikan saran agar terus belajar walaupun sudah menyelesaikan program. "Teknologi berkembang secara dinamis, terlebih jika berbicara tentang AI," imbuhnya. Ia juga menyarankan untuk memanfaatkan komunitas yang ada di sekitar untuk saling berbagi ilmu.”
Batch kedua program Bangkit akan dibuka untuk 4.000 peserta. Pendaftaran dapat dilakukan di tautan ini hingga tanggal 30 Juni 2023.
Baca juga: Tujuh Cara ChatGPT Bantu Rencanakan Perjalanan dan Liburan Anda
Baca juga: Nih! Perbandingan Browser Google Search AI vs Bing AI, Pilih Mana?
Baca juga: Apa itu Prompt Engineer dan Perannya dalam Pengembangan Teknologi AI?