Find Us On Social Media :

Bos Epson Indonesia Ungkap Peran AI hingga Potensi 3D Printing di RI

By Adam Rizal, Senin, 26 Juni 2023 | 15:00 WIB

Ng Ngee Khiang Jadi Managing Director Epson Indonesia Yang Baru

Epson Indonesia, sebagai produsen printer ternama di global selalu meluncurkan produk-produk berkualitas dengan menyertakan teknologi terbaru termasuk teknologi artificial intelligence (AI). Saat ini teknologi AI memegang peranan penting dalam pengembangan teknologi di dunia.

Ng Ngee Khiang (Managing Director Epson Indonesia) mengatakan Epson adalah salah perusahaan yang selalu mengutamakan kualitas dalam produknya termasuk desain. Tentunya, semua tidak terlepas dari penggunaan teknologi canggih yang ada saat ini.

"Kami selalu menggunakan teknologi-teknologi terbaru termasuk teknologi AI," katanya di Jakarta.

Terkait, potensi bisnis printer 3D, Epson sudah memiliki teknologi printing 3D di dunia tetapi Epson Indonesia belum akan meluncurkan printer 3D ke Indonesia karena permintaan pasarnya yang belum ada. Epson Indonesia pun akan terus melihat dinamika pasar di Indonesia. Jika permintaan printer 3D meningkat, maka Epson akan memperkenalkannya ke Indonesia.

"Saat ini kami tidak memiliki rencana untuk memasukkan printer 3D karena pasarnya belum ada," ujarnya.

Berdasarkan laporan riset IDC, Epson kokoh menguasai pasar printer di Indonesia. Tentunya prestasi itu tidak terlepas dari strategi bisnis yang tepat. Head of Marketing Epson Indonesia Riswin Li mengatakan saat ini Epson Indonesia akan fokus menggarap pasar B to B dan B to C di Indonesia dengan tantangan yang berbeda-beda.

"Segmen pasar B to C, Kami sudah cukup kuat dan memiliki banyak jaringan di daerah. Kami pun akan terus menggarap daerah daerah yang belum melek teknologi dan potensi pasarnya besar," katanya.

Sedangkan pasar B to B yang menyasar pasar enterprise memiliki tantangan besar karena segmentasi pasarnya jauh lebih paham produk teknologi. Di pasar B to B, Epson Indonesia meningkatkan kekuatan network dan harus mendengar dan memahami kebutuhan dan masalah pelanggan.

"Kalau pasar B to B membutuhkan kesabaran tidak langsung cocok dan beli. Penjualan robot saja butuh dua bulan," ujarnya.