OpenAI akan membangun kantor global pertamanya di London untuk memperluas cakupan operasinya dan mempercepat misinya menuju kecerdasan umum buatan (AGI).
CEO OpenAI Sam Altman mengatakan London memiliki talenta hebat yang menjadikannya tempat yang ideal bagi perusahaan. Kantor OpenAI di London akan memberikan kontribusi dalam membangun teknologi AI yang aman.
“Kami melihat ekspansi ini sebagai peluang untuk menarik talenta kelas dunia dan mendorong inovasi dalam pengembangan dan kebijakan AGI,” kata CEO OpenAI Sam Altman dilansir dari Neowin.
Berdasarkan halaman karir di situs OpenAI, perusahaan telah membuka empat posisi untuk kantor London. Posisi tersebut antara lain 'Account Executive', 'Software Engineer, Detection & Response', 'Solutions Architect', dan 'UK Policy and Partnerships Lead'.
Tim OpenAI di London akan fokus pada penelitian terdepan dan kemampuan teknik serta berkolaborasi dengan masyarakat lokal dan pembuat kebijakan.
“Kami sangat senang dapat memperluas jejak penelitian dan pengembangan kami ke London, kota yang terkenal secara global kaya akan budaya dan kumpulan bakat yang luar biasa,” kata Diane Yoon, VP of People OpenAI.
“Kami sangat ingin membangun tim yang dinamis dalam fungsi Riset, Teknik, dan Go-to-Market, serta area lainnya, untuk memperkuat upaya kami dalam menciptakan dan mempromosikan AGI yang aman.”
Toko Aplikasi
Bikin Sistem AI Canggih, Microsoft Kucurkan Rp 13,9 Triliun ke OpenAI
OpenAI akan meluncurkan sebuah marketplace yang memungkinkan para pengembang atau perusahaan membeli dan menjual model-model artificial intelligence (AI) miliknya untuk tujuan yang lebih spesifik.
Kehadiran toko aplikasi AI itu membuat OpenAI mampu bersaing dengan mitranya saat ini Salesforce dan Microsoft serta membuat OpenAI mendistribusikan perangkatnya ke lebih banyak pelanggan dan mendapatkan keuntungan lebih dari perusahaan AI saingannya seperti Anthropic dan Cohere.
Sebelumnya, OpenAI sukses meluncurkan chatbot artificial intelligence (AI) ChatGPT. Saat ini ratusan bisnis telah mengadopsi ChatGPT untuk mengotomatisasi tugas dan meningkatkan efisiensi.
Perusahaan-perusahaan juga berlomba untuk menawarkan alat dan kemampuan baru kepada pelanggan mereka berdasarkan model bahasa besar (LLM) yang canggih dari perangkat lunak AI seperti dikutip The Information.
Nantinya, perusahaan dapat menggunakan chatbot AI itu untuk berbagai tujuan seperti mengidentifikasi penipuan keuangan dari data transaksi online hingga menjawab pertanyaan tentang pasar tertentu berdasarkan dokumen internal.
Pasar aplikasi AI itu menarik minat dua perusahaan yakni Aquant dan Khan Academy. Aquant adalah perusahaan perangkat lunak yang memandu pelanggan melalui perbaikan perangkat dan memodifikasi chatbot ChatGPT.
Sedangkan, Aquant menawarkan chatbot yang telah dimodifikasi di Salesforce AppExchange dan ServiceNow Store.
Khan Academy juga mengembangkan ChatGPT versinya sendiri yang disebut Khanmigo untuk bertindak sebagai tutor AI bagi para guru dan siswa.
Khan Academy menyetel chatbot menggunakan materi dari persiapan ujian dan penawaran akademisnya serta menambahkan filter untuk mencegah kecurangan dan memastikan respons yang sesuai di kelas.
OpenAI tidak memberikan tanggapannya untuk informasi ini.