Teknik pembuatan memainkan peran besar dalam pengembangan chipset smartphone. Semakin kecil node proses atau fabrikasinya, maka kinerja smartphonenya akan semakin baik.
Chipset smartphone tercanggih saat ini masih berdasarkan fabrikasi 4nm seperti Snapdragon 8 Gen 2 dan Dimensity 8200. Rumornya, flagship iPhone Pro Max 15 akan menggunakan chipset berdasarkan node 3nm.
Samsung Foundry sebagai pabrikan chip dengan kontrak terbesar kedua di dunia setelah TSMC akan memproduksi chipset canggih 2nm secara massal pada 2025 dan 1,4nm pada 2027.
TSMC sendiri akan memperkenalkan chipset dengan fabrikasi 2nm ke dunia pada 2025 seperti dikutip Gizmochina.
Sebagai informasi, nm adalah singkatan dari nanometer dan mengacu pada panjang saluran transistor yang membentuk sebuah chip.
Panjang saluran yang lebih kecil memungkinkan lebih banyak transistor dikemas dengan padat ke dalam satu chip, yang mengarah ke peningkatan kinerja.
Node prosesor yang lebih kecil akan memberikan peningkatan kinerja 12 persen dan peningkatan efisiensi daya 25 persen dibandingkan dengan proses 3nm Samsung.
Proses 2nm juga memungkinkan Samsung merancang chip yang 5 persen lebih kecil dari yang diproduksi menggunakan proses 3nm.
Teknologi 2nm dari Samsung telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 12 persen, peningkatan efisiensi daya sebesar 25 persen, dan penurunan area sebesar 5 persen dibandingkan dengan proses 3nm, kata perusahaan tersebut.
Samsung juga mulai memproduksi massal semikonduktor 3nm, yang dibangun dengan teknologi Gate-All-Around (GAA).
Selama SFF, Samsung juga mengatakan akan memulai produksi massal produk foundry untuk aplikasi mobile dan lainnya di Pabrik Pyeongtaek Line 3 (P3) pada paruh kedua tahun ini, dan berencana meningkatkan kapasitas produksi di Amerika Serikat, dengan pabrik Taylor yang akan selesai pada akhir tahun ini dan beroperasi pada paruh kedua tahun depan, sesuai jadwal yang direncanakan.