Saat ini banyak timbul kekhawatiran di masyarakat bahwa teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan menggantikan profesi pekerjaan manusia di masa depan sehingga makin banyak manusia yang menganggur.
Namun, sesungguhnya teknologi AI juga akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi manusia dan memaksa manusia untuk belajar serta menerima kehadiran teknologi baru.
Ramprakash Ramamoorthy, Director of AI Research at Zoho Corporation melihat teknologi AI adalah evolusi alami dari perangkat lunak dan setiap kali ada teknologi baru, maka manusia akan beradaptasi dan memiliki kemampuan unik tertentu pula.
"Saya pikir ini akan membuka banyak pekerjaan daripada menggantikan pekerjaan yang sudah ada. Oke, ini akan menggantikan banyak pekerjaan biasa seperti hal-hal yang berulang," katanya.
Ramprakash melanjutkan jika pekerjaan Anda terancam oleh AI, maka hal terbaik yang bisa Anda lakukan saat ini adalah menerimanya. Anda harus belajar menggunakannya dalam alur kerja Anda sehari-hari,
"Saya yakin teknologi AI tidak akan menggantikan manusia, karena sekali lagi, kecerdasan AI belum mendekati kecerdasan AGI," ucapnya.
AI Gantikan Guru
Sementara itu Uriel Kejsefman (Senior Product Manager Duolingo) menyadari potensi teknologi AI, seperti ChatGPT, untuk merevolusi pendidikan.
Namun, alih-alih menggantikan guru, Duolingo melihat AI sebagai alat untuk melengkapi dan meningkatkan peran mereka.
"Chatbot AI dapat memberikan umpan balik instan dan pengalaman belajar yang dipersonalisasi, guru membawa keahlian, empati, dan hubungan manusiawi ke dalam kelas," katanya.
Duolingo percaya bahwa dengan menggabungkan kekuatan AI dan tenaga pengajar manusia dapat menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan berdampak. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan pengalaman belajar dan mendukung guru dalam memberikan bimbingan dan dukungan yang dipersonalisasi kepada siswa.