Find Us On Social Media :

Sutradara Kawakan Hollywood Ingatkan Bahaya AI, Sebut Terminator

By Liana Threestayanti, Jumat, 21 Juli 2023 | 18:58 WIB

Menyikapi perkembangan AI belakangan ini, berbagai pihak menyuarakan keprihatinannya, termasuk sutradara kawakan Hollywood, James Cameron.

Menyikapi perkembangan artificial intelligence belakangan ini, berbagai pihak mulai menyuarakan keprihatinannya.

Kali giliran sutradara kawakan Hollywood, James Cameron, mengutarakan kekhawatirannya tentang penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) dalam persenjataan militer.

Ia melihat sebuah kesamaan antara perlombaan senjata nuklir dan perlombaan kecanggihan AI. Menurutnya, perlombaan semacam ini akan berujung pada satu skenario di mana perang dilakukan oleh komputer dalam kecepatan yang tidak lagi bisa diintervensi oleh manusia. 

Cameron mengungkapkan bahaya AI dengan merujuk pada film fiksi ilmiah dan laga  garapannya, Terminator. Film yang dirilis pada tahun 1984 ini menggambarkan bencana nuklir akibat AI yang disebut Skynet.  

Bersama para pemimpin teknologi, ia menekankan pentingnya regulasi yang akan memastikan bahwa AI digunakan untuk keuntungan yang lebih besar bagi umat manusia dalam jangka panjang.

Salah satu kekhawatiran utama James Cameron adalah jika tidak ada aturan atau regulasi, akan ada pihak-pihak yang terus mengembangkan dan meningkatkan persenjataan AI. Pada akhirnya, menurutnya, hal ini dapat berujung pada konsekuensi yang berpotensi membawa kehancuran. 

Oleh karena itu, menurut Cameron, sangat penting untuk memahami motif di balik pengembangan artificial intelligence dan menentukan siapa yang harus bertanggung jawab atas penciptaannya. 

Peringatan yang disampaikan James Cameron mengenai penggunaan AI dalam persenjataan dapat dilihat sebagai sebuah pengingat akan pentingnya pengembangan dan pemanfaatan teknologi canggih secara bertanggung jawab. 

Hal ini sekaligus menggarisbawahi perlunya aturan yang komprehensif dan pertimbangan etis untuk memastikan bahwa AI bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan tanpa mengorbankan keselamatan dan kesejahteraan kita.

Di sisi lain, meski memandang pemanfaatan AI akan sangat berisiko, khususnya di bidang militer, James Cameron yakin untuk saat ini, teknologi canggih ini belum akan bisa menggantikan kerja para kreator dan penulis. Menurutnya, aspek paling penting dari sebuah konten adalah cerita yang bagus, siapa pun penulisnya.